Produksi Gas Blok Masela Kelebihan Permintaan

RRINEWSS.COMSatuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan gas yang akan diproduksikan di Blok Masela diketahui telah mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed.

Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi mengatakan pihaknya telah menghimpun calon pembeli gas Blok Masela baik itu domestik maupun internasional. Dari hal tersebut diketahui bahwa kebutuhan gas dari calon pembeli tersebut secara keseluruhan lebih dari 20 juta ton LNG per tahun (mtpa).

“Sekarang ini kan komersialisasi Masela sedang dibicarakan, Masela sudah punya katakanlah dia produksinya rencana 9,5 mtpa tapi pembicaraan dengan (potential buyers) kita hampir 20 mtpa bahkan lebih artinya udah oversubscribed,” kata Kurnia di Gedung Kementerian ESDM, dikutip Kamis (2/11/2023).

Oleh sebab itu, saat ini SKK Migas akan mengoptimalkan terlebih dahulu kapasitas produksi Blok Masela sebesar 9,5 juta ton LNG per tahun (mtpa) tersebut untuk pemenuhan domestik dan ekspor.

“Potential buyers udah lebih 20 mtpa. Kan si Masela kapasitasnya 9,5 mtpa kan. Nah yang terdata di kita bersama dengan Inpex, Masela sudah lebih 20 mtpa. Nah kemarin perlu kita tanya lagi satu satu ini perlunya kapan. Bener gak sebesar awal mungkin harus dimatangkan,” ujarnya.

Menurut Kurnia, beberapa calon pembeli gas dari Blok Masela sejatinya baru menandatangani letter of intent (LOI) terkait rencana pembelian gas. Sehingga hal ini belum mengikat secara kontrak.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa Blok Masela telah mendapatkan kepastian pembeli gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG). Oleh sebab itu, pertanyaan siapa nanti yang akan menyerap gas Blok Masela sudah tidak lagi menjadi isu.

Menteri ESDM bahkan mengatakan gas dari Blok Masela sebesar 60% nantinya akan diperuntukkan untuk domestik. Mengingat, kebutuhan gas untuk domestik sendiri ke depannya akan cukup besar.

“Sebetulnya udah ada off takernya dan ini sepertinya 60 persen itu untuk domestik, kan kita ke depannya perlu. makin ke sana makin perlu, kita prioritaskan dalam negeri dulu,” ujar Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (16/6/2023).

Menurut Arifin Blok Masela sendiri merupakan proyek jumbo yang membutuhkan pendanaan yang cukup besar. Karena itu, dengan pendanaan yang cukup besar tersebut maka komitmen pembelian gas cukup penting untuk memperoleh pendanaan.

“Proyek-proyek gede ini kan perlu pendanaan, pendanaan itu dia ingin kepastian kan dibayar pinjamannya, nah untuk memastikan pembayaran itu dia harus firm dengan sumber keuangan untuk membayarnya dari mana, ya dari kontrak untuk pembelian itu,” kata Arifin.*** (pgr/cnnbc/pgr)