Drone Israel Berjatuhan Dihantam Misil Hizbullah

RRINEWSS.COM- – Kehebatan senjata Hizbullan Kembali dibuktikan. Milisi Hizbullah Lebanon menyatak pertahanan udaranya menjatuhkan drone serangan Israel di Lebanon selatan pada Senin (10/6/2024). Militer Israel mengkonfirmasi hilangnya drone tersebut.

“Sebuah rudal permukaan-ke-udara diluncurkan ke arah UAV (pesawat udara tak berawak) Angkatan Udara Israel yang beroperasi di wilayah udara Lebanon. Akibatnya UAV tersebut rusak dan jatuh di wilayah Lebanon,” kata militer Israel.

Hizbullah yang didukung Iran mengumumkan bahwa mereka telah menyerang Hermes 900, sebuah drone pengintai dan penyerang buatan Israel.

Ini menandai setidaknya Hermes 900 ketiga yang ditembak jatuh Hizbullah. Dengan demikian jumlah total drone Israel yang dihancurkan oleh kelompok tersebut menjadi setidaknya tujuh sejak dimulainya perang Israel-Hamas pada bulan Oktober.

Perbatasan selatan Lebanon mengalami peningkatan eskalasi selama sepekan terakhir. Militer Israel dan Hizbullah saling menyerang.

Sebelumnya pada Senin, Hizbullah mengatakan pihaknya menyerang dengan “skuadron drone” sebuah pos militer Israel di Dataran Tinggi Golan.

Militer Israel mengatakan pihaknya mengidentifikasi dua drone menyeberang dari Lebanon ke Israel utara dan jatuh di bagian utara Dataran Tinggi Golan.

Militer Israel juga mengatakan jet tempurnya menyerang dua bangunan militer Hizbullah dan sebuah pos peluncuran di wilayah Aitaroun dan Ayta ash Shab di selatan Lebanon.

Pesan khusus buat Israel

Serangan Hizbullah terhadap baterai Iron Dome Israel awal pekan ini memberikan pesan khusus buat otoritas Zionis. Menurut analis militer, pesan ini merupakan yang paling jelas sejak dimulainya permusuhan di perbatasan Israel-Lebanon tahun lalu.

Pada Rabu, kelompok Hizbullah Lebanon menyerang peluncur Iron Dome di Ramot Naftali, sekitar 3 km dari perbatasan Lebanon. Mereka lalu merilis rekaman yang menunjukkan sebuah drone atau pesawat berpeluru kendali terbang menuju sistem pertahanan udara.

Video penyerangan yang dipublikasikan pada Kamis, tidak menunjukkan apakah Iron Dome rusak atau hancur. Tentara Israel mengatakan, mereka tidak mengetahui adanya kerusakan pada peluncur Iron Dome miliknya.

Analis militer Mustafa Asaad mengatakan kepada Middle East Eye bahwa Hizbullah secara bertahap telah mengungkapkan sampel kecil senjata yang dimilikinya. Hizbullah seperti menyampaikan kepada Israel bahwa mereka bersedia memainkan sebuah ‘permainan akhir’ ketika saatnya diperlukan.

Selama konflik saat ini, yang berlangsung sejak 7 Oktober, Hizbullah telah mengerahkan tiga jenis rudal baru yang dipandu secara presisi, yang dikenal sebagai Almas, atau Diamond.

Almas direkayasa ulang berdasarkan rudal Spike Israel yang diperoleh selama perang Israel-Lebanon pada 2006. “Peluru ini dikembangkan oleh Iran,” kata Asaad.

Rudal Almas dapat mengunci targetnya sejak awal atau dipandu dari jarak jauh oleh operator dengan presisi tinggi.

Menurut pusat penelitian Israel, Almas menimbulkan tantangan serius terhadap sebagian besar sasaran yang tidak bergerak dan bergerak di wilayah perbatasan.

Asaad mengatakan Hizbullah kemungkinan menargetkan unit Iron Dome dengan Almas 3, yang memiliki jangkauan dan optik lebih baik, serta hulu ledak destruktif yang lebih besar dibandingkan versi 1 dan 2.

“Almas 3 tidak diragukan lagi merupakan senjata serius yang tidak dapat dilawan oleh Israel. Hal ini dipandu oleh sistem panduan elektrooptik yang terhubung ke kabel relay serat optik, sehingga tidak mungkin terjadi kemacetan atau counter,” kata analis.

Israel telah menggunakan Iron Dome untuk mencegat roket yang ditembakkan oleh Hamas dan Hizbullah sejak diperkenalkan pada tahun 2011.

Iron Dome menembak jatuh roket jarak pendek dengan menggunakan rudal pencegat Tamir dan teknologi radar. Sistem ini telah menjadi bagian integral dari persenjataan pertahanan Israel.

Setiap baterai Iron Dome, yang terdiri dari tiga hingga empat peluncur, dapat berharga hingga 100 juta dolar AS, sebuah angka yang tak sedikit. Israel mengklaim tingkat intersepsi Iron Dome adalah sekitar 90 persen, meskipun beberapa ahli memperkirakan angka tersebut mendekati 80 persen

“Hizbullah dan Iran mengirimkan pesan yang paling jelas kepada Israel. Hal ini menempatkan pemerintah ekstremis Israel di bawah ancaman yang tidak dapat mereka lawan,” kata Assad.

Hizbullah baru-baru ini menunjukkan berbagai jenis senjata yang mereka bawa, yang diperkirakan memiliki 130.000 roket dan rudal.

sumber :republika.co.id