RRINEWSS.COM — Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan bombardir Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza Palestina sudah kelewat batas.
Raisi menuturkan gempuran Israel yang terus meningkat sejak 7 Oktober lalu ini “mungkin memaksa semua orang” untuk segera bertindak.
“Kejahatan rezim Zionis telah melewati garis merah, dan ini mungkin memaksa semua orang untuk mengambil tindakan,” kata Raisi di X, sebelumnya Twitter, pada Minggu (29/10).
Raisi menuturkan Amerika Serikat mewanti-wanti Iran untuk tidak ikut campur perang Hamas vs Israel, namun Washington tetap memberikan dukungan yang luas kepada Israel.
“AS mengirim pesan ke Poros Perlawanan (jaringan milisi Palestina) tetapi ikut merespons tanggapan yang jelas di medan perang,” kata Raisi seperti dikutip Al Arabiya.
Selama ini, Iran diyakini memberikan sejumlah dukungan terhadap kelompok milisi di berbagai negara di Timur Tengah untuk sama-sama melawan Israel.
Jaringan ini mencakup organisasi-organisasi milisi bersenjata seperti Hamas di Palestina, Hizbullah di Lebanon, serta berbagai milisi di Irak dan Suriah, dan milisi Houthi di Yaman.
Zionist regime’s crimes have crossed the red lines, which may force everyone to take action. Washington asks us to not do anything, but they keep giving widespread support to Israel. The US sent messages to the Axis of Resistance but received a clear response on the battlefield.— سید ابراهیم رئیسی (@raisi_com) October 29, 2023
Meskipun tidak jelas apa yang dimaksud Raisi, serangkaian serangan terhadap pasukan AS terus berlangsung di Irak dan Suriah.
Di saat yang bersamaan, baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah di perbatasan Lebanon juga terus meluas.
Iran, yang secara finansial dan militer mendukung Hamas, telah memuji serangan dadakan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu. Serangan itu menjadi pematik perang Hamas vs Israel yang terus memanas hingga hari ini.
Dikutip Associated Press (AP), per Minggu (29/10), jumlah korban tewas akibat gempuran Israel ke Gaza Palestina mencapai 8.005 orang dan melukai lebih dari 20.200 orang lainnya. Sebagian besar korban tewas di Gaza merupakan anak-anak dan perempuan.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Tepi Barat Palestina sejak perang pecah juga bertambah menjadi 116 orang dan 2.000 orang lainnya terluka.
Di sisi lain, jumlah korban tewas dari pihak Israel menjadi 1.400 orang dan sekitar 5.431 orang lainnya terluka.***(rds/cnbi/rds)