Presiden Ukraina Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia

RRINEWSS.COM-  RUSIA — Rusia menambahkan nama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronannya. Ukraina lalu merespons tindakan Rusia itu dan menyebutnya sebagai tanda ‘keputusasaan’.

Dilansir AFP, Minggu (5/5/2024), nama Zelensky muncul pada hari Sabtu di daftar ‘orang yang dicari’ Kementerian Dalam Negeri Rusia. Situs itu merupakan database online yang berisi dugaan penjahat yang dicari oleh pihak berwenang Rusia.

Dikatakan bahwa pemimpin Ukraina itu dicari berdasarkan pasal hukum pidana, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Hingga kini belum ada komentar langsung dari pejabat Rusia mengenai alasan nama Zelensky dimasukkan ke dalam daftar tersebut.

Rusia telah memasukkan beberapa nama politisi asing dan tokoh masyarakat ke dalam daftar orang yang dicari. Jumlah nama-nama tersebut mencapai puluhan ribu.

Nama Komandan Angkatan Darat Ukraina, Oleksandr Pavliuk, dan mantan presiden Ukraina Petro Poroshenko juga muncul di database online pada hari Sabtu.

Respon Ukraina
Sementara itu Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan keputusan tersebut menunjukkan “keputusasaan mesin dan propaganda negara Rusia, yang tidak tahu harus memikirkan hal apa lagi yang bisa menarik perhatian”.

Sebelumnya, Moskow telah menargetkan Zelensky sejak dimulainya serangan militer Rusia di Ukraina pada Februari 2022.

Baca artikel detiknews, “Saat Presiden Ukraina Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia” selengkapnya https://news.detik.com/internasional/d-7326372/saat-presiden-ukraina-zelensky-masuk-daftar-buronan-rusia.

Presiden Ukraina mengatakan tahun lalu bahwa dia mengetahui setidaknya ada ‘lima atau enam’ upaya pembunuhan terhadap dirinya yang telah digagalkan.

Sehari setelah mengirim pasukan ke Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato kepada negaranya di mana ia mendesak tentara Ukraina untuk menggulingkan Zelensky.

Pada bulan Februari, Moskow mengatakan pihaknya mencari Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas atas apa yang dikatakan Kremlin sebagai “penodaan memori sejarah” atas tindakan negara Baltik tersebut yang menghancurkan monumen-monumen era Soviet.

Tahun lalu Pengadilan Kriminal Internasional memerintahkan penangkapan Putin atas tuduhan kejahatan perang terkait penculikan anak-anak Ukraina – tuduhan yang dibantah oleh Moskow.***(cnni)