RRINEWSS.COM – PALESTINA — Sebanyak tga putra dan empat cucu dari pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dikabarkan tewas dibunuh dalam serangan udara Israel di sebuah kamp pengungsi di barat Kota Gaza, tepat pada hari Rabu di hari raya Idul Fitri.
Serangan udara Israel menargetkan sebuah mobil yang membawa anggota keluarga Haniyeh di kamp pengungsi Al-Shati saat mereka memberikan ucapan selamat kepada penghuni kamp untuk hari raya Idul Fitri, kata saksi mata, melansir laporan Anadolu Agency, Sabtu, 13 April 2024.
Para saksi mata mengatakan serangan udara tersebut secara efektif menghancurkan mobil tersebut, membunuh dan melukai semua orang di dalamnya.
Israel Bunuh 3 Anak dan Para Cucu Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Saat Idul Fitri Photo : New York Post Sumber medis mengatakan bahwa serangan udara tersebut mengakibatkan kematian tiga putra Haniyeh yang bernama Hazem, Amir, dan Mohammed, serta empat anak mereka dan melukai yang lainnya.
“Tentara pendudukan Israel (occupiers) melakukan pembantaian yang mengerikan hari ini, tepat pada hari Idul Fitri, terhadap keluarga Ismail Haniyeh, kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam-Hamas, ketika pesawat tempur Israel menyerang. menargetkan mobil sipil yang membawa beberapa putra dan cucunya,” lapor media tersebut. Serangan udara itu menewaskan lima orang dan melukai lainnya, kantor tersebut menambahkan dalam sebuah pernyataan.
Haniyeh sendiri mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan televisi: “Penjajah percaya bahwa dengan menargetkan putra-putra para pemimpin, mereka akan mematahkan tekad rakyat kami, namun pertumpahan darah ini hanya akan memperkuat ketabahan kami pada prinsip-prinsip dan keterikatan kami terhadap tanah kami,” ucapnya dengan sendu namun tegar.
“Putra-putra saya tetap tinggal di Gaza dan tidak meninggalkan wilayah tersebut; seperti semua putra bangsa kita, mereka membayar harga yang mahal dengan darah putra mereka, dan saya adalah salah satu dari mereka.”
“Kami katakan kepada Israel: Apa yang belum Anda ambil melalui penghancuran, pembantaian, dan pemusnahan, tidak akan Anda ambil di meja perundingan.” Di kota Rafah di Gaza selatan, tempat sekitar 1,5 juta warga Palestina mengungsi, Haniyeh mengatakan “ancaman Israel untuk menyerang Rafah yang padat penduduknya, yang dipenuhi pengungsi, tidak mengintimidasi rakyat kami atau perlawanan kami.”
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza sejak serangan lintas batas tanggal 7 Oktober oleh kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, yang menewaskan kurang dari 1.200 orang.***(vvn)