Suhu di Makkah Mencapai 48 Derajat Celsius

RRINEWSS.COM-  MAKKAH — Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi memprediksi suhu harian di Makkah dan tempat-tempat suci selama musim haji bisa tembus 48 derajat Celsius. Suhu mencapai puncaknya pada tengah hari.

“Suhu harian di tempat-tempat suci selama haji diperkirakan berkisar antara 45 hingga 48 derajat Celsius,” ujar Kepala Eksekutif NCM Ayman Ghulam dalam konferensi pers di Makkah kemarin, seperti dilansir dari SPA, Rabu (5/6/2024).

Ghulam mengatakan area-area terbuka dan jalan raya berpotensi dilanda badai debu akibat angin permukaan. Kecepatan angin diperkirakan berkisar 10-35 km/jam, kecepatan meningkat seiring adanya awan petir.

Meski kemungkinan curah hujan di tempat-tempat suci tetap rendah, Ghulam mencatat awan petir mungkin terbentuk di langit Thaif, dan dampaknya bisa meluas ke tempat-tempat suci. Hal ini mengakibatkan angin kencang yang menimbulkan debu dan pasir. Selain itu, kelembapan bisa mencapai 60 persen selama haji.

Ghulam mengumumkan, NCM telah meluncurkan pusat media dan kesadaran di Mina yang akan menyiarkan kondisi cuaca harian dan imbauan kepada jemaah. Layanan ini tersedia dalam 5 bahasa melalui 12 saluran media yang beroperasi 24 jam.

“Pusat yang baru diluncurkan ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan peziarah di tempat-tempat suci dan memberikan entitas terkait akses komprehensif terhadap data cuaca dan fenomena meteorologi,” lapor SPA.

Ibadah haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam dan harus dilakukan setidaknya satu kali oleh semua umat Islam bagi yang mampu. Rangkaian puncak haji tahun ini akan dimulai pada 14 Juni 2024 di Makkah, Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Dilansir Al Arabiya News, berdasarkan data resmi, ada 1,8 juta umat Islam yang melaksanakan ibadah haji pada tahun lalu. Menurut pihak berwenang Saudi, lebih dari 2.000 jemaah menderita serangan panas setelah suhu melonjak hingga menyentuh angka 48 derajat Celsius.

Para pejabat di Kerajaan mengambil langkah-langkah untuk mencoba mengurangi dampak dari serangan panas, termasuk menyediakan tenda ber-AC dan sistem kabut.

Menurut laporan VOA News, setidaknya ada 240 jemaah yang meninggal selama ibadah haji, sebagian besar merupakan jemaah Indonesia. Ini bersumber dari jumlah yang diumumkan oleh berbagai negara dan tanpa menyebutkan secara spesifik penyebab kematiannya. Pemerintah Saudi juga tidak memberikan rincian mengenai korban jiwa tersebut.

Jumlah sebenarnya kasus stres akibat panas diprediksi jauh lebih tinggi, mencakup serangan panas, kelelahan, kram, dan ruam. Banyak penderitanya tidak mendapatkan perawatan di rumah sakit atau klinik.

sumber :detik.com