Laporan oleh Raffles Family Office dan Campden Wealth menemukan bahwa 47% dari family office di Asia Pasifik akan dikendalikan oleh generasi berikutnya dalam lima tahun ke depan, namun hanya 56% yang merasa siap menghadapi suksesi

Temuan utama:

    1. 58% dari Family Office di Asia Pasifik melaporkan peningkatan dalam aset yang dikelola, (dengan 32% yang melaporkan peningkatan lebih dari 10%) dibandingkan dengan 18% yang melaporkan penurunan.
    2. Sekitar 15% dari Family Office di Asia Pasifik memastikan generasi berikutnya dalam kendali. Hanya 56% yang merasa siap untuk menghadapi suksesi. Hanya 44% yang percaya bahwa generasi berikutnya sudah cukup siap.
    3. Kategori aset paling populer untuk investasi masa depan adalah real estate (lahan yasan), dengan 22% peningkatan eksposur, dan 39% berniat untuk meningkatkan alokasi mereka, berbeda dengan tren global.
    4. 45% Family Office setuju dengan pernyataan bahwa teknologi blockchain akan menciptakan nilai yang substansial.
    5. Sebanyak 32% Family Office ingin meningkatkan keterlibatan mereka secara aktif dalam kecerdasan buatan.

HONG KONG SAR & SINGAPURA – Media OutReach Newswire – 18 Desember 2023 – Family Office Asia Pasifik telah menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi yang luar biasa dalam menavigasi lanskap keuangan yang terus berkembang. Inilah yang ditemukan dalam Laporan Family Office Asia Pasifik 2023, survei komprehensif yang dilakukan oleh Raffles Family Office dan Campden Wealth.

Mayoritas family office di Asia Pasifik melaporkan pertumbuhan aset
Laporan menemukan bahwa 58% Family Office di Asia Pasifik melaporkan peningkatan dalam Aset yang Dikelola (Assets Under Management/AUM). Family Office di wilayah ini telah menerapkan strategi alokasi aset inovatif untuk menghadapi dampak inflasi dan kenaikan suku bunga, termasuk memperpendek durasi portofolio obligasi pendapatan tetap, mengurangi pinjaman, dan meningkatkan eksposur ke ekuitas.

Mr. Chi-man Kwan, Pejabat Eksekutif Tertinggi Grup dan Pendiri Bersama, Raffles Family Office, mengatakan,
“Family Office di Asia Pasifik sedang berkembang dengan kecepatan yang luar biasa. Laporan kami menyoroti ketahanan dan kemampuan beradaptasi dari Family Office ini, terutama dalam alokasi aset dan adopsi teknologi.”

Pergeseran generasi dan angka perencanaan suksesi menandakan perubahan besar
Saat ini, sekitar 15% Family Office di Asia Pasifik berada di bawah kendali generasi berikutnya. Dalam lima tahun ke depan, angka ini diperkirakan akan melonjak menjadi 47%, menandakan pergeseran generasi yang signifikan. Meskipun terjadi pergeseran ini, hanya 56% Family Office yang merasa siap untuk menghadapi suksesi.

“Pergeseran ini menandakan perubahan yang mendalam di strategi investasi dan manajemen wilayah ini, menandai babak baru bagi Family Office di Asia Pasifik,” tambah Mr. Kwan.

Real estate (lahan yasan) menduduki peringkat teratas sebagai investasi swasta karena family office terus merangkul teknologi
Real estate (lahan yasan) muncul sebagai kategori aset yang diunggulkan untuk investasi masa depan, dengan 39% Family Office di Asia Pasifik yang berniat untuk meningkatkan alokasi mereka.

Selain itu, 32% berencana untuk meningkatkan investasi dalam utang swasta, mencerminkan pendekatan investasi yang terdiversifikasi.

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menjadi teknologi baru yang paling diminati, dengan sebanyak 32% Family Office yang ingin meningkatkan keterlibatan secara aktif. Yang menakjubkan, 45% Family Office setuju bahwa teknologi blockchain akan menciptakan nilai substansial.

Ruang untuk efisiensi dan komunikasi
Dari perspektif operasional, laporan ini menemukan bahwa penerapan platform agregasi kekayaan yang relatif baru, yang dapat memberikan gambaran posisi keuangan suatu organisasi dengan menggabungkan data dari beberapa bank dan manajer investasi, masih cukup rendah. Saat ini, hanya 30% Family Office yang menyatakan keinginan untuk memanfaatkan platform-platform ini, tetapi hal ini diperkirakan akan meningkat dengan cepat.

Adam Ratner, Direktur Riset, di Campden Wealth mengatakan,
“Family Office mengakui potensi nilai dari platform-platform agregasi kekayaan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Namun, penggunaan awal yang lambat ini dapat dikaitkan dengan kebaruan alat-alat ini dan biayanya yang tinggi.”

Laporan ini didasarkan pada analisis statistik dari 330 tanggapan survei dari Family Office tunggal dan Family Office multi-privat (bukan komersial) di seluruh dunia. Rata-rata, keluarga-keluarga di Asia Pasifik yang berpartisipasi dalam survei memiliki kekayaan total sebesar US$0,9 miliar, dan kekayaan kolektif mereka sebesar US$68 miliar. Family Office mereka memiliki, rata-rata, Aset yang Dikelola (AUM) sebesar US$0,5 miliar, sementara total AUM mencapai US$41 miliar. Unduh laporan selengkapnya di: https://bit.ly/RFO-APAC-report2023

Raffles Family Office
Raffles Family Office (RFO) adalah Family Office multi yang menawarkan rangkaian lengkap pelayanan manajemen kekayaan bagi individu dengan kekayaan bersih yang tinggi. Dengan platform terintegrasi yang menggabungkan independensi dengan keahlian penasihat di berbagai kelas aset dan jaringan kemitraan global yang luas dibangun untuk kolaborasi yang lancar dengan lembaga keuangan terkenal di dunia, perusahaan ini berada di posisi unik untuk memberikan solusi pertumbuhan dan pelestarian kekayaan yang komprehensif, tahan lama, dan sangat disesuaikan dengan kebutuhan. RFO memiliki dua kantor pusat yaitu di Hong Kong dan Singapura, serta beberapa kantor cabang di pusat finansial Asia, di antaranya Shanghai, Beijing, dan Taipei. Untuk informasi tambahan, kunjungi http://www.rafflesgroup.co.

Penerbit hanya bertanggung jawab atas konten dalam pengumuman ini.

Tagar: #RafflesFamilyOffice