Thomson Fertility Memperkenalkan In-Vitro Activation (IVA): Harapan Baru bagi Perempuan dengan Insufisiensi Ovarium Primer atau Cadangan Ovarium yang Menurun

KOTA DAMANSARA, MALAYSIA – Media OutReach Newswire – 8 October 2025 – Thomson Fertility memperkenalkan In Vitro Activation (IVA), teknik fertilitas canggih yang menawarkan peluang baru bagi perempuan dengan Primary Ovarian Insufficiency (POI) atau insufisiensi ovarium primer dan Diminished Ovarian Reserves (DOR) atau cadangan ovarium yang berkurang, yang menginginkan kehamilan dengan sel telurnya sendiri.

Kedua kondisi ini dapat menurunkan potensi kesuburan secara signifikan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa prosedur IVA berpotensi meningkatkan tingkat keberhasilan kehamilan pada perempuan dengan POI dan DOR, dari sekitar 5% menjadi hingga 20%⁽¹⁾⁽²⁾.

Prosedur IVA meliputi:

  • Key-hole surgery (pembedahan lubang kunci) untuk mengangkat sebagian jaringan ovarium.
  • Mengaktifkan folikel dorman di luar tubuh menggunakan teknik khusus.
  • Melakukan implantasi kembali jaringan hasil regenerasi ke dalam fosa ovarium. Setelah itu, pasien akan menjalani terapi hormon untuk merangsang pertumbuhan folikel dan membantu perkembangan sel telur.

Kolaborasi antara Thomson Fertility dan Profesor Dr. Kazuhiro Kawamura dari Juntendo University, Tokyo — pionir teknologi IVA — semakin memperkuat peran pusat ini dalam meningkatkan kesadaran serta memperluas akses terhadap perawatan fertilitas canggih di Malaysia.

Prof. Dr. Prasanna Supramaniam, Konsultan Obstetri & Ginekologi, Spesialis Fertilitas, Subspesialis dalam Ilmu Kesehatan Reproduksi, Dokter Bedah Ginekologi Minimal Invasif, dan Lektor Kepala di Thomson Fertility, menyampaikan, “Bagi perempuan yang mengalami POI atau DOR, perjuangan dalam mengatasi infertilitas sering kali terasa seperti menghadapi pintu yang tertutup. IVA merupakan langkah maju yang luar biasa secara ilmiah, menciptakan peluang bagi mereka untuk menggunakan sel telurnya sendiri dalam perjalanan mereka untuk menjalani peran sebagai orang tua. Di Thomson Fertility, kami percaya bahwa penting untuk menyoroti kemajuan ini, sehingga perempuan tahu bahwa masih ada harapan.”

Prof. Dr. Kazuhiro Kawamura, Juntendo University, juga menambahkan, “IVA merupakan kulminasi dari riset selama bertahun-tahun dalam aktivasi jaringan ovarium. Kolaborasi bersama pusat seperti Thomson Fertility di Malaysia memastikan bahwa ada lebih banyak pasien yang bisa mendapatkan akses dan merasakan manfaat dari riset ilmiah mutakhir ketika mereka menjajaki berbagai kemungkinan dalam memulai keluarga.”

Ms. Lakshmi Menon, Pejabat Eksekutif Tertinggi dari Thomson Fertility, mengatakan: “Menyambut kehidupan selalu menjadi inti dari segala sesuatu yang kami kerjakan. Dengan membangkitkan kesadaran terhadap IVA, kami ingin agar tiap perempuan yang pernah diberi tahu bahwa peluangnya sudah tiada, tahu bahwa masih ada harapan. Terutama bagi perempuan Muslim, mereka dapat memiliki peluang khusus yang sangat penting untuk menggunakan sel telur milik mereka sendiri. Dengan lebih dari 8.000 bayi IVF yang terlahir dari satu fasilitas, Thomson Fertility terus menjadi yang terdepan dari inovasi fertilitas, edukasi pasien, dan perawatan penuh kasih, untuk memberdayakan para perempuan dan pasangan di seluruh Malaysia dengan tiap peluang untuk membangun keluarga yang mereka impikan.”

Penerbit hanya bertanggung jawab atas konten dalam pengumuman ini.

Tagar: #ThomsonFertility