Pemkab Cirebon Jelaskan Arti ‘SiPepek’ Aplikasi Kontroversi

RRINEWSS.COM- – Aplikasi ‘SiPepek’ milik Pemkab Cirebon viral di media social karena artinya yang tidak senonoh. Ternyata dalam bahasa Cirebon ‘Pepek’ memiliki arti yang berbeda.

Dilansir detikJabar, aplikasi ‘SiPepek’ dibuat Pemkab Cirebon dalam program penanggulangan kemiskinan dan jaminan kesehatan. Sekda Cirebon Hilmy Rivai mengatakan kontroversi terjadi karena ada perbedaan pelafalan.

Mulanya Hilmy mengatakan sejak pekan lalu Pj Bupati Cirebon sudah mengintruksikan untuk segera dilakukan pembahasan perihal persoalan ini.

“Minggu lalu memang sudah diinstruksikan untuk dilakukan pembahasan menanggapi soal ramainya penamaan aplikasi itu,” kata Hilmy, Senin (8/7/2024).

Ia mengungkapkan, bila aplikasi tersebut merupakan sistem pelayanan program penanggulangan kemiskinan dan jaminan kesehatan. Nama ‘SiPepek’ sendiri adalah wujud kecintaan terhadap bahasa daerah Cirebon. Di mana ‘pepek’ dalam bahasa Cirebon berarti lengkap atau semuanya ada.

“Sebenarnya pelafalannya saja yang salah kaprah, kalau ‘pepek’ yang dimaksud itu dalam bahasa Cirebon artinya komplit atau semuanya ada,” ungkapnya.

Dengan ramainya kabar berita mengenai aplikasi tersebut, terlebih lagi sudah mulai adanya permintaan agar dapat dilakukan perubahan nama aplikasi. Maka pihaknya akan segera menggelar rapat pimpinan bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terutama Dinas Sosial (Dinsos) selaku pembuat aplikasi tersebut.

“Karena yang membuat aplikasi itu adalah Dinsos, maka kami akan segera lakukan rapat pimpinan bersama Dinsos untuk melakukan pembahasan lebih lanjut. Hal itu guna melakukan evaluasi untuk mendapatkan jalan keluar soal penamaan yang lebih tepat,” ujarnya.

Dilansir dari detikNews, Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera, mengkritik sejumlah nama program pemerintah karena memakai akronim nyeleneh dan berbau seksualitas. Dia menyebut nama-nama program nyeleneh itu merendahkan etika.

“Pertama ini menyedihkan. Mestinya semua punya standar tinggi jaga etika. Penyebutan mungkin untuk memudahkan. Tapi tidak bisa ditolelir karena merendahkan etika,” kata Mardani.

Mardani meminta nama program seperti Sipepek dkk itu harus segera diganti. Dia mengajak masyarakat melaporkan program-program yang menggunakan penamaan yang nyeleneh dan berbau seksualitas.

“Kedua, segera diubah dan disesuaikan dengan kaidah ilmiah. Ketiga, ayo kita laporkan kalau masih ada singkatan yang buruk seperti ini,” ucapnya.*** detik.com