TNI Hindari Kontak Tembak demi Bebaskan Pilot Susi Air

RRINEWSS.COM- Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan pembebasan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang sudah 10 bulan disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di wilayah Papua Pegunungan tetap menggunakan jalur negosiasi. Agus menghindari terjadinya kontak tembak agar pilot asal Selandia Baru itu dibebaskan dalam kondisi selamat.

“Terus kita melaksanakan diplomasi. Kita hindari ada letusan senjata satu pun,” ujar Agus Subiyanto kepada wartawan di Kota Jayapura, Papua, Jumat (8/12/2023).

Agus juga menyerahkan proses negosiasi ke Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat. Dia tidak memberikan batas waktu proses negosiasi yang dilakukan pemerintah setempat.

“Ya tadi itu kita menggunakan soft approach kemudian penggunaan diplomasi lewat Forkopimda yang ada di wilayah tersebut,” ujar Agus.

Untuk diketahui, pilot Philip Mark Mehrtens telah disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu. Nasib Philip Mark Mehrtens yang sudah 10 bulan disandera KKB itu belum diketahui.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan upaya pembebasan Philip Mark Mehrtens dari tangan KKB masih terus dilakukan. Mathius berharap pembebasan Philip Mark Mehrtens menjadi kado natal nantinya.

“Kita berharap semua jembatan komunikasi yang telah terbangun ini bisa membuahkan hasil. Mudah-mudahan kita bisa mendapat kado Natalan,” kata Irjen Mathius D. Fakhiri kepada wartawan di Kota Jayapura, Papua, Selasa (7/11).

Harapan itu dikatakan Mathius, berdasarkan hasil perkembangan yang dilakukan oleh Penjabat (Pj) Bupati Nduga Edison Gwijangge. Mathius mengatakan Edison Gwijangge sudah berkomunikasi dengan kelompok Egianus kogoya.

“Progresnya ada, kemarin sudah saya sampaikan kan Bupati sudah masuk. Saya tidak mau mengulas itu karena itu secret,” ungkapnya.

Kendati begitu, Mathius tidak mau mengumbar lebih jauh terkait rencana yang sedang dilakukan. Dia percaya kepada pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan keluarga Egianus itu sendiri.

“Tidak boleh kita ini, biar saja kita percayakan mereka bekerja dan saya sangat yakin Insyaallah bisa selesai dengan baik,” ujarnya. *** (hsr/dtc/sar)