Bocah Tewas Terlindas Bus Gegara Minta Klakson Telolet

RRINEWSS.COM-  Seorang bocah berusia lima tahun tewas tertabrak bus di jalur masuk dermaga eksekutif Pelabuhan Merak, Banten. Bocah itu tertabrak saat berlari di samping bus meminta pengemudi membunyikan klakson ‘telolet’. Ini pelajaran yang bisa diambil.

Dikutip dari detikNews, peristiwa nahas itu terjadi pukul 13.30 WIB, Minggu (17/3/2024). Saat itu bus melaju dari arah Cilegon hendak masuk ke dermaga eksekutif Pelabuhan Merak. Disaat bersamaan, korban berlari di sisi kiri bus.

“Sebelum kejadian, kendaraan bus yang dikendarai saudara Timbul Jaya melaju dari arah Cilegon menuju merak. Sesampainya di TKP, pada saat melaju dari arah kiri jalan ada pejalan kaki saudara Rendi (5) yang berlari di samping kendaraan bus yang di kendarai saudara Timbul Jaya, meminta ‘telolet’,” kata Kasat Lantas Polres Cilegon, AKP Riska Tri Aditia.

Bus tersebut terus melaju memasuki dermaga eksekutif sementara korban terus berlari di samping bus. Korban terlindas di sebelah kiri di belakang bus. Diduga pengemudi bus tidak menyadari keberadaan bocah itu karena blind spot (titik buta).

“Kemudian pada saat kendaraan bus Nopol:BG-7144-W berbelok masuk ke dermaga eksekutif, bagian samping kiri belakang mengenai pejalan kaki, Rendi, yang mengakibatkan pejalan kaki terlindas ban belakang sebelah kiri kendaraan,” tuturnya.

Korban tewas di tempat kejadian. Korban dibawa ke RS Krakatau Medika Cilegon. “Akibat dari kejadian tersebut, saudara Rendi meninggal dunia di TKP dan (korban) dibawa ke RSKM Cilegon,” tambah Riska.

Berkaca dari peristiwa tersebut, sudah saatnya bagi para orang tua untuk lebih memperhatikan lagi hobi anak-anaknya. Dikatakan Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, perilaku anak-anak meminta klakson telolet ke pengemudi bus, seolah-olah hal yang biasa sebagai bentuk hiburan. Namun di balik itu ada risiko yang mengintai.

“Sudah saatnya (penggunaan) klakson (telolet) tersebut dilarang. Memang sepertinya terlihat menghibur. Tapi cara itu keliru, karena membahayakan nyawa anak-anak,” ungkap Sony kepada detikOto, Senin (18/3/2024).

“Sementara anak-anak belum begitu sadar dalam melihat potensi bahaya yang ditimbulkan, mereka juga belum dapat mengontrol emosi rasa senangnya. Jadi jangan jadikan hal itu sebagai hiburan buat anak-anak. Karena jalan raya bukan tempat anak-anak bermain atau mencari hiburan. Dalam hal ini, dibutuhkan peran para orang tua untuk melakukan edukasi kepada anaknya,” jelas Sony.

Di sisi lain, Sony juga menyoroti para pengemudi bus yang kerap menuruti permintaan anak-anak yang memintanya membunyikan klakson telolet. Menurut Sony, kebiasaan itu harus dihilangkan, agar fenomena anak-anak meminta klakson telolet ini bisa dihilangkan. *** (lua/dtc/din)