Pemko Mulai Membangun Embung di Hulu Sungai Seluas 6 Hektar

DUMAI RRINEWSS.COMSetelah berbagai perizinan dikantongi Pemerintah Kota Dumai mulai melakukan pembangunan embung di Hulu Sungai seluas 6 hektar dari izin yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) seluas 20 hektar.

“Hari ini (Kemarin,red) alat berat milik Pemko Dumai sudah mulai melakukan penggalian pada lokasi yang telah disetujui dan untuk kedalaman dari luas 6 hektar tersebut yakni 3 meter. Untuk tahun depan akan dilanjutkan pembangunan embung tersebut hingga seluas 20 hektar sesuai izin yang dimiliki,”kata Kadis PUPR Kota Dumai melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air Wan Rieko Candra ketika dihubungi, Selasa (10/10).

“Kita telah melakukan peninjauan didampingi Pejabat Fungsional Teknik Pengairan Dinas PUPR Kota Dumai Thabrani, Wan Endrik Syahputra, Tenaga Ahli Bidang SDA, Kepala Bidang KSDA Wilayah – II BBKSDA Riau Mustafa Imran Lubis, Kepala Seksi Konservasi Wilayah IV Amardi serta Petugas GAKKUM Kementerian LHK, Polisi Hutan, dan Manggala Agni Daerah Operasi Dumai,”tuturnya.

Katanya pembangunan embung di Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Sungai Dumai hulu sungai Dumai berfungsi sebagai bangunan penampung air untuk mereduksi curah air hujan yang tinggi, adanya embung ini berfungsi sebagai pengontrol debit air yang masuk ke sungai Dumai secara langsung. Tentunya dengan adanya embung ini akan meminimalisir terjadinya banjir untuk wilayah Bumi Ayu dan sekitarnya.

Pembangunan embung sesuai dengan program strategis pengendalian banjir di Kota Dumai dan pembangunan embung ini berdasarkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemerintah Kota Dumai dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Ia merinci pembangunan embung 20 hektar yang berada di dalam Kawasan TWA Sungai Dumai terbagi menjadi 3 bagian embung mengambil lokasi secara administratif ke dalam Kelurahan Bukit Timah dan Bukit Datuk, Kecamatan Dumai Selatan bertujuan untuk penanganan kebakaran lahan dan hutan, serta pengembangan pariwisata di Kota Dumai.

Dibawah kepemimpinan walikota H Paisal upaya sudah dilakukan, mulai normalisasi sungai, peluasan drainase, menambah tinggi bibir sungai hingga pemasangan pintu air dan memasang mesin pompa.

“Pembuatan embung ini merupakan salah satu upaya penanganan banjir dengan biaya murah, untuk itu pelaksanaannya langsung dilakukan oleh pemerintah. Dengan demikian pemerintah bisa menghemat anggaran dimana jika ini diserahkan ke pihak ketiga akan menelan biaya miliaran, namun jika dikerjakan pemerintah hanya perlu mengeluarkan biaya minyak sedangkan alat berat sudah ada milik pemko,” jelasnya.***(ant)