RRINEWSS.COM – DUMAI — Kementrian Keuangan yang mengedepankan visi menjadi pengelola keuangan negara untuk mewujudkan perekonomian Indonesia yang produktif, konpetitif,inklusif dan berkeadilan terus mengimplementasikannya dalam bertugas dan fungsi, capaian.
Hal itu tertuang dalam realisasi pendapatan negara APBN 2023 mencapai Rp11.15 triliun atau 89,1 persen dari target Rp12,52 triliun. Realisasi ini tumbuh sejalan dengan pemulihan ekonomi pasca covid 19 beberapa tahun lalu. Adapun capaian unit eselon I Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Riau Pesisir terdiri dari Kota Dumai, Bengkalis, Rokanhilir, dan Kepulauan Meranti terdiri dari:
KPPBC TMP B Dumai pencapainnya Rp2.45 Triliun dari target Rp4,35 triliun atau 56,2 persen, selanjutnya KPPBC TMP C Bengkalis target yang ditetapkan sebesar 4,01 triliun untuk pencapaian sebesar Rp4,40 triliun atau 1009,8 persen. KPP Pratama Bengkalis pencapaian sebesar Rp2,26 triliun dari target sebesar Rp2,21 triliun atau 102,3 persen.
KPP Pratama Dumai pencapaiannya sangat signifikan sebesar Rp2,03 triliun dari target Rp1,94 triliun atau meningkat 104,7 persen.KPKKNL Dumai target awal sebesar Rp10,39 miliar namun pencapaian meningkat menjadi Rp12,79 miliar atau 123,1 persen.
Secara keseluruhan persentase pencapaian sebesar 89,1 persen dari target Rp12,52 triliun dari pencapaian yang hanya Ro11,15 triliun.
Siaran pers realisasi APBN 2023 Kemenkeu satu Riau Pesisir yang dilaksanakan di gedung KPPN Jalan Jenderal Sudirman, Rabu (17/01) dihadiri Kepala KPKNL Dumai, Moh Arief Widodo, Kepala KPP Pratama Bengkalis Teguh Hadi Wardoyo, Kepala KPP Pratama Dumai Edi Waluyo,Kepala KPPN Dumai Sukirno, Kasi PLI KPPBC TMP B Dumai Sukma Mahendra.
Kepala KPP Pratama Dumai Edi Waluyo menjelaskan pencapaian Rp2,036 triliun tersebut berasal dari penerimaan pajak pada tahun 2023 adalah PPh Non Migas sebesar Rp990,8 miliar, PPN dan PPnBM sebesar Rp809,8 miliar, PBB sebesar Rp204,4 miliar dan pajak lainnya Rp31,6 miliar.
Sedangkan KPP Pratama Bengkalis dalam pencapaian Rp2,269.339.708.337 bersumber dari PBB dengan kontribusi 52,87 persen atau Rp1,199.755.173.027. Selanjutnya kata Kepala KPP Pratama Bengkalis Teguh Hadi Wardoyo Pph Non Migas Rp613.974.470.961, PPN PPnBM sebesar Rp454.833.954,231 dan pajak lainnya Rp825.184.142.
Hal senada diungkappkan Kasie PLI KPPBC Dumai Sukma Mahendra menjelaskan untuk Dumai dari sektor pendapatan berhasil mendapatkan pemasukan sebesar Rp2.450.040.347.000 bersumber dari penerimaan Bea Masuk Rp93.124.810.000 dan penerimaan bea keluar sebesar Rp2.356.515.625.000 serta penerimaan pabean lainnya sebesar Rp399.912.000.
Lain itu BC Dumai juga melakukan penindakan dengan barang senilai Rp479.013.706.667. Pendapatan bersumber dari KPPBC TMP C Bengkalis khusus penerimaan bea masuk sebesar Rp4,009 miliar dari target. Selain BM, ada juga pemungutan pajak dalam rangka impor (PDRI) terdiri dari Pph pasal 22 impor dan PPN impor sebesar Rp7.303 miliar.
Kepala KPPN Dumai Sukirno menjelaskan total dana yang dikelola KPPN Dumai sebesar Rp8,6 triliun terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp1,102.920.586.000 trealisasi sebesar Rp1.082.192.656.242 atau 98 persen lebih. Transper ke daerah sebesar Rp7.592.881.250.000 atau trealisasi 99,80 persen atau Rp7.577.736.375.275.
Untuk transper ke daerah terdiri dari DAU sebesar Rp1.77 triliun atau 100 persen, DBH sebesar Rp4,33 triliun atau 100 persen, DAK non fisik mencapai Rp764,47 miliar atau 99,19 persen, DAK fisik mencapai Rp384,56 miliar atau 97,84 persen, dana desa Rp380,69 miliar trealisasi 99,34 persen dan insentif fiskal Dumai Rp46,47 miliar atau 100 persen. (rls)