RRINEWSS.COM- Kuansing — Tim gabungan melakukan penertiban tambang ilegal di Kabupaten Kuantan Singingi dengan cara membakar.
Dalam rombongan tersebut terdapat Kapolres Kuantan Singingi bersama Forkopimda melaksanakan penertiban aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di aliran Sungai Kuantan, Desa Pulau Bayur, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuansing, Riau, Selasa, 7 Oktober 2024.
Saat penertiban bersama tim gabungan, didapati sekitar 30 rakit PETI melakukan aktivitas. Puluhan rakit tersebut kemudian dimusnahkan aparat kepolisian dengan cara dibakar.
Tim gabungan yang terdiri dari 32 personel yang terdiri dari Satpol PP, 10 personel TNI, dan personel Polres Kuansing.
Tim memang sudah mengagendakan operasi penertiban PETI di bagian hilir, termasuk Pulau Bayur yang masih banyak aktivitas PETI di Sungai Kuantan. Namun saat pemusnahan rakit PETI ke-26, sejumlah warga mulai marah.
Massa melampiaskan kemarahan dengan melakukan perusakan terhadap mobil dinas Kapolres Kuansing, AKBP Raden Ricky Pratidiningrat, dan mobil Forkopimda lainnya. Mobil dinas Kapolres dilempari batu hingga mengakibatkan rusak parah.
Tidak hanya itu, satu orang Polwan yang ikut dan berada di lokasi kejadian, mengalami luka-luka diduga akibat lemparan warga. Saat ini, Polwan yang belum diketahui identitasnya sudah mendapatkan perawatan medis di RS Kuansing.
Bupati Kuansing, Suhardiman Amby, menegaskan bahwa saat ini situasi sudah bisa dikendalikan dan aparat telah melakukan langkah-langkah persuasif agar tidak terjadi kerusuhan lanjutan.
“Situasi sudah aman dan terkendali. Tadi memang sempat panas, tapi kita memilih langkah yang bijak agar tidak terjadi korban lebih banyak,” ujar Suhardiman, Selasa, 7 Oktober 2035.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa operasi pemberantasan PETI akan tetap dilanjutkan sebagai bentuk komitmen daerah bersama Pemerintah Provinsi Riau dan Polda Riau untuk menyelamatkan lingkungan Sungai Kuantan dari kerusakan yang semakin parah akibat aktivitas tambang ilegal.
“Sungai Kuantan harus diselamatkan. Ini bukan hanya soal hukum, tapi juga soal masa depan anak cucu kita. Kami tidak akan mundur dalam upaya penertiban ini,” tutupnya.
Mobil pribadi milik Kapolres Kuansing, AKBP Raden Ricky Pratidiningrat BM 1405 AL hancur dirusak massa saat melakukan penertiban aktivitas Pertambangan Tanpa Izin (PETI) di Pulau Bayur, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Selasa, 7 Oktober 2025.
Seorang Polwan dilaporkan mengalami luka-luka usai terkena lemparan warga di Kabupaten Kuansing.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait aksi kericuhan penertiban aktivitas PETI di sepanjang Sungai Kuantan Kuansing tersebut.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto mengatakan pihaknya masih melakukan pengecekan insiden yang juga menyebabkan seorang wartawan daerah mengalami luka di bagian wajah tersebut. ***(ROC/ant)