RRINEWSS.COM- Tentara Israel disebut telah menjarah uang dan artefak emas dari Jalur Gaza sejak 7 Oktober. Kantor Media Gaza, yang melaporkan hal ini, menyebut jumlah penjarahan sebesar US$25 juta atau sekitar Rp 388 miliar.
Laporan yang diterbitkan pada Sabtu pekan lalu ini muncul berdasarkan kesaksian para penduduk di jalur tersebut.
“Lusinan kesaksian yang diberikan oleh penduduk Jalur Gaza mengenai pencurian uang, emas, dan artefak yang diperkirakan berjumlah 90 juta shekel selama 92 hari terakhir oleh tentara pendudukan Israel,” demikian laporan tersebut, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (10/1/2024).
Kantor Media Gaza menyebut operasi pencurian barang-barang berharga warga Palestina di Jalur Gaza dilakukan tentara Israel dengan berbagai cara.
“Operasi pencurian terjadi dengan berbagai cara, yang pertama di pos pemeriksaan, seperti Jalan Salah al-Din, di mana mereka mencuri tas-tas milik para pengungsi yang pindah dari Jalur Gaza utara ke selatan, berisi barang-barang berharga seperti uang, emas, dan artefak,” jelas laporan tersebut.
Laporan itu mengatakan ada metode lain yang melibatkan perampokan rumah warga. Metode perampokan ini dilaporkan terjadi di kota Beit Lahia di Gaza utara.
“(Tentara Israel melakukan) perampokan rumah yang penduduknya diminta untuk dievakuasi, di mana tentara Israel kemudian mengambil foto kenang-kenangan dan klip video untuk kejahatan ini, beberapa di antaranya diposting di akun media sosial mereka,” ungkapnya.
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mendokumentasikan kejahatan tersebut, dan menggambarkannya sebagai “pencurian uang warga Gaza secara sistematis.”
Hingga kini belum ada komentar dari otoritas Israel mengenai tuduhan perampokan tersebut.
Ini bukan pertama kalinya Israel melakukan hal tersebut. Tahun 2023 lalu Israel telah mengklaim menyita ratusan dolar AS uang yang akan digunakan untuk mendanai operasi Hamas. Penggerebekan dilakukan ke sejumlah agen devisa dan transfer uang di Tepi Barat.
Hal ini ditegaskan dalam militer Israel dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters. Mereka mengatakan polisi, tentara dan personel keamanan Shin Bet melakukan penggerebekan di Ramallah, Tulkarem, Jenin dan Hebron.
Selain penyedia layanan keuangan, militer Israel menyebut operasi tersebut juga menargetkan mata uang kripto. Di mana unit kejahatan dunia maya khusus mengambil bagian dalam penyelidikan.***(cnbc)