DUMAI RRINEWSS.COM – Kendati telah melakukan pembunuhan terhadap ibu kandungnya, suaminya (bapak,red) serta anaknya tidak merasa berasalah atau takut akan perbuatannya.
Tetapi justru setelah melakukan pembunuhan mereka membuka usaha bakso dan mie ayam di rumahnya di Kecamatan Bukit Kapur, Riau.
Pelaku dan korban merupakan warga Jalan Wonogiri RT 10 Kelurahan Gurun Panjang, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai yang biasanya setiap malam ramai, kini senyap. Tidak ada lagi pelanggan bakso yang menikmati sajian berkuah di warung milik Sutrisno (38). Warung bakso dan juice itu tutup sejak Sabtu (26/8/2023) sore. Sejak Sutrisno dan dua anaknya, LZP (12) dan KT (14) ditangkap aparat Polres Dumai.
Ketiganya ditangkap karena diduga telah membunuh Kartini (41). Korban merupakan istri dan ibu dari para pelaku. Saat dilakukan penangkapan para pelaku masih melayani pelanggan makan bakso.
“Saya dibawa aparat ke rumah mereka (pelaku.red) menjelang Magrib. Ketika itu warungnya masih ada pembeli bakso, ” tutur Sunan Haryono selaku Ketua RT 10 saat berbincang dengan riauterkini. com, Senin (28/8/2023) melalui sambungan telepon.
Dituturkan Sunan, Selasa (22/8/2023) lepas tengah hari, dirinya mengantar KTP dan KK ke rumah Sutrisno. Ketika itu pasangan janda dan duda itu sedang bertengkar. “Saya sempat menasehati keduanya karena bertengkar, ” ujarnya.
Itulah terakhir kali Sunan menemui keluarga tersebut secara utuh. Sebab, diduga kuat malam eksekusi terhadap Kartini dilakukan Sutrisno dan dua anaknya pada Selasa malam. Lantas pada dini hari langsung membawa mayat korban keluar rumah untuk dibuang.
Menurut Sunan, pada malam kejadian tetangga yang rumahnya bersebelahan dengan rumah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ada yang mendengar suara-suara mencurigakan. “Warga juga tak curiga karena setiap menjelang Subuh mereka rutin pergi menggunakan mobil untuk belanja ke Pasar Dumai, ” tukasnya.
Pada Rabu (23/8/2023) rumah Sutrisno tutup. Mereka baru kembali pada Kamis (24/8/2023) dengan membawa anak perempuan korban yang dijemput dari sebuah pesantren di Labuhan Batu, Sumatera Utara. Warga tidak mengetahui kalau Kartini tak ikut kembali.
Setelah itu, semua seperti kembali normal. Sutrisno dibantu seorang karyawannya kembali jualan bakso. Warga baru terhenyak saat polisi mendatangi warung tersebut untuk menangkap Sutrisno dan kedua anaknya.
“Kami semua terkejut. Rasanya tak percaya, tapi nyata. Warga yang kami kenal biasa-biasa saja, ternyata pelaku pembunuhan sadis, ” guman Sunan.
Sebagai data tambahan, Sunan menyalakan kalau keluarga Sutrisno baru pindah sekitar 5 bulan lalu dari Grobogan, Jawa Tengah. Ia membeli tanah dan membangun rumah serta warung bakso di tanah tersebut.***(mad/rtc/ant)