RRINEWSS.COM — Kantor bupati dan kantor DPRD Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, dibakar oleh massa saat terjadi demonstrasi menuntut ganti rugi kepada sebuah perusahaan tambang kemarin (21/9). Sebanyak 650 personel gabungan Polda Gorontalo dan Polres Pohuwato dikerahkan untuk mengamankan demonstrasi.
Mengutip kantor berita Antara, seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa demonstran berjumlah seribuan orang. Mereka berdemonstrasi di beberapa lokasi, di antaranya di kantor perusahaan tambang, kantor bupati, dan kantor DPRD.
”Banyak titik lokasi pendemo, tapi anggota telah kita bagi semua untuk pengamanan,” ucap Kabidhumas Polda Gorontalo Kombespol Desmont Harjendro.
Dia menambahkan, selain kantor bupati dan DPRD, massa demonstran juga merusak bangunan yang berada di perusahaan tambang tempat mereka menggelar aksi. Kabar terakhir tadi malam Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho menyebut situasi di Pohuwato sudah kondusif.
Seluruh Pegawai Kantor Bupati Selamat
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Usman Bay mengatakan, seluruh pegawai yang bekerja saat terjadi insiden pembakaran kantor bupati dinyatakan selamat.
”Dapat dipastikan seluruh pegawai selamat,” ucap Usman seperti dilansir dari Antara di Pohuwato, Jumat (22/9).
Dia menjelaskan, awalnya pihaknya tidak mengetahui jika massa aksi akan mendatangi kantor bupati untuk melakukan demonstrasi. Hingga akhirnya ada insiden pembakaran oleh sekelompok orang saat demonstrasi penambang yang menuntut ganti rugi dari perusahaan tambang pada Kamis (21/9).
Sebelumnya, pihaknya menerima informasi bahwa kantor bupati tidak termasuk dalam objek yang akan didatangi massa aksi. Sehingga pagi hingga siang hari aktivitas berjalan seperti biasa.
”Nanti setelah salat Duhur, kita menerima informasi bahwa kantor bupati menjadi target pelaksanaan aksi, sehingga pimpinan menginstruksikan kami untuk segera meninggalkan kantor,” ujar Usman Bay.
Hingga saat massa aksi tiba di kawasan kantor bupati dan melakukan aksi perusakan hingga berujung pembakaran, kata dia, seluruh pegawai sudah tidak berada di tempat dan dapat dipastikan selamat dari insiden tersebut. Dalam insiden tersebut sebagian besar dokumen-dokumen tidak dapat diselamatkan.
”Peralatan seperti laptop dan komputer serta seluruh perangkat elektronik di dalam kantor bupati juga telah dirusak dan terbakar,” terang Usman Bay.
Pasca insiden tersebut, pihaknya sudah menerima instruksi dari Bupati Pohuwato bahwa mulai hari ini (22/9), seluruh pegawai yang berada di kantor bupati akan berkantor di kantor bersama.
”Sesuai instruksi pimpinan, untuk sementara kita berkantor di situ, sampai dengan adanya pembangunan kantor bupati yang baru,” tutur Usman Bay.
Meski bekerja di kantor bersama, pihaknya tetap melaksanakan pelayanan kepada masyarakat semaksimal mungkin dengan memanfaatkan sisa peralatan.
”Terkait dengan alat-alat atau sarana penunjang, sementara waktu kita akan berupaya semaksimal mungkin melayani masyarakat dengan sisa-sisa peralatan yang kita miliki,” ucap Usman Bay.***(*/c6/ttg)