Pembunuh Berdarah Dingin, Empat Anak Dibantai Istri Dipukuli Hingga Babak Belur

RRINEWSS.COM – Panca disebut menjadi pembunuh empat anaknya yang ditemukan warga membusuk di kasur kamar.

Kasus penemuan mayat empat anak di Jagakarsa Jakarta Selatan menggemparkan warga sekitar.

Warga sedih melihat kondisi mayat empat anak dari Panca yang tewas membusuk lebih dari dua hari.

Apalagi, empat anak Panca dengan istrinya D masih balita. Paling tua masih berusia 6 tahun.

Mereka dibunuh ayahnya dan mayatnya ditemukan di dalam toilet.

Adapun empat anak yang ditemukan tewas membusuk, yakni VA (6), S (4), A (3), dan AS (1).

Ketua RT Yacob mengungkapkan sosok Panca pembunuh empat anaknya.

Yacob mengatakan Panca sudah tak membayar kontrakan lebih dari enam bulan.

Panca juga dalam status pengangguran.

“Karena sudah enam bulan belum dibayar ini kontrakan, baru tiga bulan dia bayar,” ungkapnya.

Selain itu, Yacob mengatakan bahwa P sudah menjadi pengangguran dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara hanya sang istri berinisial D, yang bekerja sebagai karyawan swasta.

“Tadinya supir, sekarang menganggur. Kalau istrinya kerja, tapi enggak tahu di mana,” ujar dia.

Salah satu tetangga Panca, Titin Rohmah (49) mengaku sempat melihat pertengkaran antara Panca dan istrinya, pada Sabtu (2/12/2023) kemarin.

Titin mengatakan, P dan istrinya berinisial D merupakan pasangan yang tertutup. Keduanya jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.

“Suami istri tertutup, maksudnya nggak pernah ngobrol sama tetangga,” kata Titin kepada wartawan di kediamannya, Kamis (7/12/2023).

Titin menyebut D sangat jarang keluar rumah kecuali saat pergi bekerja.

Sedangkan P keluar rumah hanya ketika mengajak anak-anaknya bermain.

“Istrinya nggak pernah keluar, di dalam saja. Suaminya keluar kalau ngajak main anak-anaknya,” ungkap dia.

Hal senada juga diutarakan Ketua RT setempat bernama Yacob yang mengatakan bahwa P baru sekali melapor saat hendak menempati rumah kontrakan.

“Boleh dibilang enggak (sosialisasi). Ke rumah saya nggak pernah kayaknya. Waktu itu baru lapor sekali ke saya, tapi nggak bawa identitas. Jadi nama juga belom jelas, lupa,” ujar Yacob.

Empat hari sebelum penemuan mayat empat anak tersebut atau pada Sabtu (2/12/2023), terjadi peristiwa Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan sang ayah berinisial P terhadap ibu korban, D.

“Awalnya hari Sabtu KDRT, istrinya di KDRT dibawa ke rumah sakit,” kata Titin.

Mulanya, jelas Titin, adik pelaku datang ke rumah dengan tujuan untuk mengantar D ke kantor tempatnya bekerja.

Adik pelaku kemudian mencoba memanggil D, namun tidak ada jawaban. Saat pintu rumah dibuka, P ternyata sedang memukuli istrinya.

“Pertama datang adiknya mau nganter kerja (istri pelaku) ke kantor. Dipanggil nggak keluar, pas ditendang pintu istrinya lagi digebukin Pak Panca,” ujar Titin.

Adik pelaku sempat memanggil Titin untuk meminta pertolongan. Titin pun segera mendatangi rumah yang dihuni pelaku dan korban.

Ketika itu Titin melihat kondisi D yang sudah babak belur. Ada tiga hingga empat benjolan di wajah korban.

Bahkan, menurut Titin, D sampai muntah darah akibat dipukuli suaminya.

“Adiknya manggil ibu, ‘tolong tolong katanya’. Ibu datang lah ke sana. Istrinya sudah pada benjol jidatnya, ada tiga atau empat, muntah darah,” ungkap dia.

Pada Rabu (6/12/2023) malam, polisi telah menggelar olah TKP yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro.

Olah TKP dilakukan tim gabungan dari Dokpol Polda Metro Jaya, Inafis Polres Metro Jakarta Selatan, dan Polsek Jagakarsa.

Seluruh petugas yang melakukan olah TKP mengenakan sarung tangan khusus yang berbahan karet.

Tim Dokpol Polda Metro Jaya juga membawa dua koper yang berisi peralatan untuk melakukan olah TKP.

“Olah TKP akan kami laksanakan untuk pengecekan, karena TKP merupakan gudang barang bukti,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan di lokasi, Rabu malam.

Sementara itu, polisi menemukan sebuah pesan yang tertulis di lantai rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).

Dari foto yang diterima, pesan yang terdapat di lantai rumah itu diduga ditulis menggunakan darah.

“Betul, kami temukan ada tulisan berwarna merah di lantai,” ujar Kapolres.

Adapun pesan tersebut bertuliskan “Puas Bunda, Tx For ALL,”.

Ade mengatakan, pihaknya akan mendalami tulisan itu untuk mengetahui siapa yang membuat pesan tersebut.

“Harus kami cocokkan juga tulisan siapa, masih didalami ditulis siapa, warna merah apa. Harus pasti, tidak boleh berandai-andai,” kata Kapolres.

Ia menuturkan, tulisan tersebut nantinya bakal diuji di laboratorium.

“Harus kami pastikan, akan kami lakukan uji laboratoris,” ucap Ade.

Seorang warga sekitar bernama Irwan menceritakan detik-detik penemuan jasad empat anak tersebut.

Ia mengatakan, ayah korban masih terlihat menggendong salah satu anaknya pada Minggu (6/12/2023) sore.

Sehari sebelumnya, ayah korban yang diduga sebagai pelaku terlibat pertengkaran dengan istrinya hingga melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Hanya saja, Irwan mengaku tidak mengetahui persoalan antara pelaku dan istrinya hingga terjadi KDRT.

Di sisi lain, penemuan jasad empat anak itu terbongkar setelah warga sekitar mencium bau tidak sedap dari dalam rumah kontrakan yang dihuni pelaku dan korban sejak Selasa (5/12/2023).

“Bau bangkai sampai bongkar plafon, nggak ketemu. Terus tadi pagi tetangga telepon saya, dia bilang ‘Pak Irwan tolong ada bangkai sebelah Pak Panca. Tolong bersihin bangkai di kamar mandi ada bau nggak enak’, sudah gitu aja,” ungkap Irwan.

Setelahnya, warga dan Ketua RT setempat masuk ke rumah yang dihuni pelaku dan korban.

Berdasarkan foto yang diterima, keempat korban ditemukan dalam kondisi membusuk dengan posisi berjajar di dalam kamar.

Sementara itu, ayah korban ditemukan dalam posisi tanpa busana di kamar mandi.

Motif Pembunuhan

Motif pembunuhan empat anak di Jagakarsa Jakarta Selatan menguak dugaan baru.

Empat anak ditemukan tewas di kontrakannya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023).

Kasus ini terkuak setelah warga mencium bau busuk dari TKP.

Polisi mengungkapkan bahwa empat anak ini telah tewas lebih dari dua hari.

Selain menemukan empat mayat anak-anak, warga menemukan Panca, ayah dari empat anak itu tergeletak lemas tanpa busana.

Ketua RT 04 Kelurahan Jagakarsa, Yacob kepada wartawan, Kamis (7/12/2023), menduga motif pembunuhan ini lantaran faktor ekonomi.

“Ya mungkin (motif) ekonomi, yang jelas ekonomi,” kata Ketua RT 04 Kelurahan Jagakarsa, Yacob kepada wartawan, Kamis (7/12/2023). ***tribunmedan