Ini Fakta Kasus 4 Anak Tewas Diduga Dibunuh Ayah Sendiri

JAKARTA RRINEWSS.COM Sebanyak empat anak ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi terkunci di sebuah kamar di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12). Keempat anak itu terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan.

Dua anak perempuan berinisial VA (6) dan S (4). Kemudian, dua anak laki-laki berinisial Ar (3) dan As (1).

Berdasarkan penyelidikan sementara, pelaku pembunuhan adalah ayah mereka yang berinisial PD alias P (41). Terduga pelaku sempat mencoba bunuh diri saat akan ditangkap.

Seorang tetangga bernama Titin (49) sempat mencium bau busuk sebelum menemukan jasad empat anak tersebut. Dia mengira bau itu berasal dari bangkai tikus. Ia kemudian membuka salah satu plafon yang berada di dekat AC.

“Ibu kemarin hari Rabu pagi ‘bau apaan’. Bau menyengat sampai pakai masker,” kata Titin saat ditemui di kediamannya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (7/12).

Titin melihat kerumunan lalat hijau di jendela kaca kamar mandi kediaman korban. Jendela kaca itu tepat berada di depan rumah Titin.

Ia bersama pemilik kontrakan, Ketua RT 004 RW 03 Kelurahan Jagakarsa, dan keluarga dari pasangan suami istri tersebut membuka pintu rumah.

Kakak P melihat adiknya tergeletak di kamar mandi dengan kondisi berdarah tanpa mengenakan pakaian. Sementara adik D melihat jasad empat anak berjejer di kasur.

Beberapa hari sebelumnya, suami Titin mengaku sempat mendengar P melakukan kekerasan terhadap D. Ia mendengar D merintih meminta ampun.

“Pada denger cuma dicari suara enggak ada. Jadi pintu rapat. Yang denger suami ibu dari musala tetangga dicari kemana-mana. ‘Jangan pak, ampun’, begitu kata suami ibu,” ucap Titin.

Menurutnya, KDRT itu terungkap ketika adik D menyambangi kediaman D. D bertujuan mengantar D berangkat kerja. Namun, pintu rumah tak kunjung dibuka.

Adik D pun mendobrak pintu tersebut dan mendapati sang kakak tengah mengalami KDRT. Adik D kemudian melaporkan kejadian tersebut ke orang tuanya dan kepada polisi.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan D saat ini sedang dirawat di RSUD Pasar Minggu akibat dugaan kekerasan yang dilakukan suaminya.

Ade menyampaikan keluarga korban melaporkan dugaan KDRT ke Polsek Jagakarsa. Hasil visum korban pun telah diterima dan sedang proses pendalaman.

Dalam kasus dugaan KDRT itu, Ade menyebut pelaku telah dipanggil untuk menjalani pemeriksaan di Polsek. Namun, pemeriksaan urung terlaksana karena pelaku beralasan sedang menjaga keempat anaknya.

“Saat akan melakukan pemeriksaan, Saudara P menyampaikan masih menunggu anak-anaknya karena ibunya masih di RS,” kata Ade dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis.

Ketua RT 004 RW 03 Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Yakub, menduga motif P melakukan KDRT terhadap D yakni karena kondisi ekonomi dan cemburu. Sebab, P merupakan seorang pengangguran. Sementara D bekerja seorang diri.

Ia menyebut mereka juga sempat kesulitan membayar kontrakan. Bahkan, pemilik kontrakan sempat ingin mengusir mereka.

“Sudah mau diusir sebenarnya dia ini sama yang punya rumah, enggak bayar-bayar,” ujarnya.

Menurutnya, mereka belum membayar kontrakan selama empat bulan. Pemilik kontrakan pun memberikan tenggat waktu kepada mereka untuk membayar kontrakan pada Desember ini.

Pelaku diduga sengaja meninggalkan pesan di lokasi kejadian. Pesan itu bertuliskan ‘puas bunda, tx for all’.

Polisi akan melakukan uji laboratorium pesan tersebut untuk memastikan penulis pesan. Tulisan berwarna merah di lantai itu akan dicocokkan dengan tulisan tangan P dan pihak terkait lainnya.

Polisi periksa kejiwaan pelaku

Saat ini polisi telah memeriksa lima saksi terkait kasus tersebut. Namun, polisi enggan membeberkan lebih jauh sosok kelima saksi yang telah diperiksa itu.

Selain itu, polisi juga mendalami dugaan niat bunuh diri dan memeriksa kondisi kejiwaan P setelah menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.

Saat ini pihak RS Kramat Jati telah memulai autopsi terhadap keempat jasad korban untuk mendalami penyebab utama kematian.***
(lna/cnni/tsa)