Petani Kuansing jadi Korban Pembunuhan

KUANSING RRINEWSS.COM – Peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi Selasa (4/7/2023) kemarin di Desa Kompe Berangin, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuansing, Riau meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga, kerabat dan para sahabat korban.

Tak sedikit ucapan duka disampaikan baik secara langsung kepada keluarga maupun melalui media sosial. Salah seorang warga Desa Koto Cerenti, Mawardi sedikit berbagi kisah kepada halloriau.com tentang keseharian korban.

Menurut Mawardi, korban dalam pergaulan sehari-hari berprilaku cukup baik.

“Pribadinya baik, dalam bergaul juga tidak ada bermasalah. Kami sering nongkrong di warung bersama masyarakat lainnya. Hobinya memang berkebun, kebun sawitnya cukup luas,” ujar Mawardi.

Korban sendiri kata Mawardi, bukanlah asli Cerenti.

“Dia berasal dari belilas, Inhu, istrinya orang cerenti, ASN di kantor camat cerenti. Dia tinggal di cerenti juga sudah cukup lama,” sambung Mawardi lagi.

Setahu dia, korban dulu juga pernah aktif di WWF, salah satu organisasi lingkungan.

“Saya dengar beliau dulu aktivis juga, pernah aktif di WWF, tapi beberapa tahun terakhir beliau hanya sibuk mengurusi kebun saja,” tutur Mawardi.

Mawardi berharap, kasus ini segera terungkap dan pelakunya bisa ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Secara terpisah, Toni Wediyansah kepada halloriau.com juga mengaku mengenal baik tentang korban.

“Beliau itu adik-adik kita, sering juga saya berdiskusi dengan beliau, makanya ketika membaca berita dan dapat kabar kalau korbannya dia, saya kaget dan sedih,” ujar Toni yang juga aktiv diberbagai organisasi di Provinsi Riau ini.

Seperti pada pemberitaan sebelumnya telah ditemukan mayat laki-laki sekira pukul 17.30 WIB, Selasa sore di Dusun III, Desa Kompe Berangin, Cerenti.

Untuk TKP penemuan mayat tersebut berada di Jalan Pematang Sialang, Dusun 3 desa Kompe Berangin, Cerenti.

“Korban atas nama arsyad rahim (41) , agama Islam, sehari-hari sebagai petani, warga desa kompe berangin,” terang Kasi Humas Polres Kuansing, AKP Feri Wardi.

Untuk motif dan pelaku sebut Fery, saat ini sedang dalam proses lidik oleh Satreskrim Polres Kuansing.

Untuk kronologisnya sebut AKP Feri, sekira pukul 17.30 WIB, saksi Nasrian pulang dari kebun. Di perjalanan pulang, saksi melihat korban tergeletak di tengah jalan dalam keadaan bersimpah darah.

Karena melihat kondisi korban bersimpah darah, saksi segera memberi tahu keluarga korban (Erni Endrawati) bahwa kondisi korban tergeletak di tengah jalan dengan kondisi bersimbah darah. Setelah itu saksi Nasrian bersama saksi Erniwati melihat lagi kondisi korban tersebut.

Selanjutnya saksi Erni memberitahu istri korban bahwa kondisi korban tergeletak dan tidak tahu penyebabnya.

Kemudian saksi Maida Herlina, yang merupakan istri korban langsung meninggalkan rumah untuk pergi ke TKP.

Tindakan yang telah dilakukan sebut AKP Feri, mendatangi dan mengamankan TKP, mencatat saksi-saksi, mengamankan barang bukti dan Pulbaket serta olah TKP.

Selanjutnya tambah Feri, jenazah dibawa ke RS Bhayangkara di Pekanbaru guna dilakukan otopsi.

Jenazah Arsyad Dimakamkan

Jenazah almarhum Arsyad Rahim, korban pembunuhan yang terjadi Selasa sore kemarin di Desa Kompe Berangin, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuansing dimakamkan malam ini, Rabu (5/7/2023) di Desa Kompe Berangin.

Sebelumnya, jenazah korban dibawa pihak Kepolisian ke RS Bhayangkara di Pekanbaru guna dilakukan otopsi untuk kepentingan penyelidikian.

“Jenazah tiba di rumah duka sekira siap magrib tadi, kemudian langsung disalatkan di masjid. Setelah itu langsung dikebumikan di pemakaman tak jauh dari masjid. Proses pemakaman selesai pas adzan isya tadi,” ujar salah seorang warga Cerenti, Mawardi yang juga hadir dan turut menyaksikan prosesi pemakaman tersebut.

Dikatakan Mawardi, malam ini cukup ramai masyarakat yang hadir mengantarkan jenazah almarhum ke peristirahatan terakhirnya.

“Ramai yang ngantar, polisi juga ada di sana,” ujar Mawardi.

Mawardi yang mengaku cukup kenal dekat dengan Almarhum mengaku sangat berduka atas peristiwa ini.

Dirinya berharap kasus ini secepatnya terungkap dan pelaku ditangkap sehingga bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *