RRINEWSS.COM- Makassar – Penemuan mayat wanita ditimbun di dalam rumah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) buat warga geger. Pasalnya mayat wanita berinisial J (35) kondisinya tinggal tulang.
Dilansir detikSulsel, mayat wanita itu pun sudah dievakuasi polisi ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara. Sementara tempat kejadian perkara (TKP) yang berada di Jalan Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Minggu (14/4/2024) sudah dipasang garis polisi.
Kapolda Sulsel, Irjen Andi RiaRyacudu Djajadi mengatakan, kasus ini terungkap setelah seorang wanita berusia 17 tahun yang merupakan anak korban melapor ke Polrestabes Makassar. Wanita itu mengatakan ibunya telah dianiaya oleh ayah kandungnya sendiri hingga tewas.
“Jadi Ini berawal dari adanya korban seorang wanita usia 17 tahun yang datang melapor ke polisi ke Polrestabes melaporkan dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh ayahnya oleh orang tuanya sendiri,” ungkap Irjen Andi Rian, dilansir detikSulsel, Minggu (14/4/2024).
Rian mengatakan, korban mulanya diinformasikan jika kabur dari rumah. Namun dari hasil penyelidikan, pelaku menimbun jasad istrinya dalam rumah.
“Karena selama ini informasi rupanya setelah kita dalami bahwa istrinya itu katanya lari dengan lelaki lain. Ternyata dari keterangan si anak mengatakan bahwa ibunya juga itu bukan lari tapi dianiaya sampai mati,” terang Andi Rian.
Mulanya mayat tersebut dikira dicor. Namun setelah diteliti dengan baik, mayat itu hanya ditimbun di bidang tanah seluas 1 meter di belakang rumah dalam sebuah bangunan.
“Bukan dicor, jadi sekilas saya lihat di rumah ini, itu ada tanah 1 meter dengan halaman belakang. Jadi dengan bangunan sebelah itu ada 1 meter, itu tanah kemudian ditaruh di situ cuman ditimbun begitu saja,” pungkasnya.
Pelaku Ditangkap
Polisi menangkap pria berinisial H (43) yang diduga membunuh istrinya inisial J (35) hingga mayatnya ditimbun dalam rumah di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pelaku dibekuk setelah dilaporkan oleh anaknya sendiri.
“Dari informasi (laporan anaknya) itu lalu penyidik merespons cepat mengembangkan dan mengamankan tersangka pelaku,” ujar Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian Ryacudu Djajadi, kepada wartawan, Minggu (14/4/2024).
Pelaku ditangkap Unit Jatanras Polrestabes Makassar di kediamannya yang lain di Jalan Daeng Tata, Kota Makassar, pada Sabtu (13/4). Pelaku tidak melakukan perlawanan saat diamankan.
Pengakuan Suami yang Bunuh-Timbun Mayat Istri
Dilansir detikSulsel Senin (15/4/2024), jasad korban yang tinggal tulang itu ditemukan di Jalan Kandea 2, Lorong 116 No 6B, Kecamatan Bontoala, Makassar pada Minggu (14/4). Korban ditemukan setelah anaknya melapor ke polisi sehari sebelumnya, atau Sabtu (13/4).
“Saya curigai ketemu sama mantan pacarnya di lorong 1. Jadi saya tanyakan (soal pertemuan itu), dia (korban) tidak mengaku,” kata pelaku H saat diinterogasi polisi, Minggu (14/4/2024).
H mengungkapkan, dirinya menganiaya istrinya hingga tewas pada 2018 silam. Dia mengaku menggunakan tangan dan balok kayu untuk membunuhnya.
“Saya pukul pakai tangan dengan balok kecil. (Kejadian penganiayaan) Kira-kira tahun 2018,” ungkapnya.
H berkata, dia tak menyangka jika penganiayaan yang ia lakukan menyebabkan istrinya tewas. Korban terbunuh setelah dipukul di bagian dada dan perut.
“Saya pukul dada dan perut. Saya lupa (berapa kali dipukul),” katanya.
Setelah itu, pelaku lalu menimbun jasad korban di halaman belakang rumah dengan pasir. Hal ini dilakukan dengan maksud menghilangkan jejak aksi kejinya terhadap korban.
“(Jenazah) Saya timbun pakai pasir, saya kasih semen di atasnya tapi saya tidak cor,” tuturnya.
Acap Cekcok-Pukuli Korban
Sahari, tetangga korban menuturkan pelaku dan korban kerap terlibat cekcok. Bahkan, H sering memukuli istrinya di depan tetangga.
“Sebelumnya ditahu memang ji bilang cekcok biasa keluarga toh,” kata Sahari, Minggu (14/4).
Sahari mengaku tidak tahu penyebab H tega memukuli istrinya. Dia begitu syok saat tahu, korban ternyata tewas dan mayatnya ditimbun suaminya sendiri selama 6 tahun.
“Biasanya ribut, sampai dipukul-pukul. Tapi kita tidak tahu bilang ada pembunuhan begini. Nda tahu, masalah keuangan kah atau apa,” tuturnya.
Sahari menambahkan, pelaku tinggal di rumah itu sejak kecil hingga berkeluarga. Dengan begitu, dia mengaku sangat mengenali watak pelaku yang cukup temperamen itu.
“Masih kecil dia tinggal di sini toh. Orang tuanya juga. Sampai besar, sampai beristri. Kalau dia tiap hari, memang dia tidak bekerja. Tapi nda tahu bagaimana sama istrinya,” pungkasnya. ***(apu/dtc/apu)