RRINEWSS.COM- Seorang warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, digemparkan oleh penemuan sesosok mayat wanita di dalam koper merah pada Kamis (23/1/2024) siang. Koper berwarna merah yang berisi jenazah tersebut ditemukan terbuang di sebuah sungai di tepi jalan umum.
Meski sempat tidak teridentifikasi pada awal penenuan mayat, tetapi identitas korban sudah terungkap, yang merupakan perempuan asal Blitar.
Diketahui, korban ditemukan dalam keadaan dimutilasi menjadi tiga bagian, tanpa kepala dan kedua kaki. Aparat kepolisian masih berupaya keras untuk mengungkap identitas korban sekaligus pelaku pembunuhan sadis ini.
Berikut 5 fakta terkait kasus penemuan mayat wanita dalam koper merah di Ngawi:
1. Kronologi Penemuan
Kasus ini terungkap secara tidak sengaja saat seorang warga yang hendak membuang sampah menemukan koper mencurigakan di lokasi tempat pembuangan sampah (TPS).
Ali Y Usman, warga yang pertama kali melihat koper tersebut, mengira itu adalah paket ekspedisi besar yang jatuh di selokan dekat TPS. “Awalnya saya pikir itu paket. Saat saya coba angkat, ternyata berat, lalu saya panggil adik saya untuk membantu,” jelasnya.
Setelah koper itu dibuka sedikit menggunakan gunting, terlihat ada selimut dan bercak darah. Karena merasa curiga, mereka langsung melapor ke warga sekitar dan pihak kepolisian.
2. Korban Tidak Berpakaian
Petugas identifikasi dari Polres Ngawi bersama tim medis membuka koper tersebut di lokasi kejadian. Setelah diperiksa, ditemukan bahwa koper itu berisi tubuh manusia yang diduga seorang wanita.
Seorang petugas medis Ririn Ponco Winanti mengatakan, jasad tersebut dipastikan telanjang dan sudah dalam kondisi membusuk. “Kemungkinan besar ini perempuan, karena ada sandal wanita di dalam koper dan bentuk bahunya menyerupai wanita,” ungkapnya.
3. Identitas Korban Asal Blitar
Identitas mayat wanita korban mutilasi yang ditemukan di dalam koper merah di Ngawi akhirnya terungkap. Korban mutilasi Ngawi ini diketahui berinisial UK (29), warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Informasi ini diperoleh setelah keluarga korban mengonfirmasi kebenaran identitasnya.
Kapolsek Garum AKP Punjung menyatakan bahwa keluarga korban yang telah berangkat ke Ngawi membenarkan identitas tersebut. “Benar adanya korban adalah perempuan beralamat di Bence Garum. Saat ini keluarga masih berada di Ngawi,” ujar AKP Punjung.
4. Korban Bekerja di Tulungagung
Sementara itu, ayah kandung korban Nur Khalim menyebutkan, korban bekerja di Tulungagung dan mengontrak sebuah rumah di sana. Korban baru saja pulang ke Blitar lima hari lalu.
“Setiap pulang, dia selalu menyempatkan diri menemui saya. Terakhir kami bertemu sekitar lima hari lalu. Setelah itu, saya tidak pernah berkomunikasi lagi karena saya tidak memiliki hand phone,” tutur Nur Khalim.
5. Korban Berstatus Janda
Korban mutilasi di Ngawi diketahui memiliki dua anak yang saat ini tinggal bersama neneknya. Statusnya sendiri adalah seorang janda sejak beberapa tahun terakhir. Kasus penemuan mayat wanita dalam koper merah di Ngawi ini terus menjadi sorotan publik karena kejamnya tindakan yang dilakukan terhadap korban. ***(BRS)