Impor Beras Zaman Jokowi Pecah Rekor Anggaran Rp 30 T

JAKARTA RRINEWSS.COMPemerintah bakal menambah kuota impor beras tahun ini sebanyak 1,5 juta ton. Untuk menambah cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Perum Bulog. Sebelumnya, pemerintah telah menugaskan Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton tahun ini.

Sehingga, jika penambahan kuota impor itu terealisasi tahun ini, total impor beras tahun ini mencapai 3,5 juta ton.

Lalu berapa besar nilai yang harus digelontorkan untuk membeli beras impor sebanyak 3,5 juta ton tersebut?

Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) sebelumnya pernah mengungkapkan, beras yang diimpor adalah setara kelas premium. Di mana rata-rata nasional harga ecerannya saat ini sudah menembus Rp14.000 per kg.

Namun, lanjut dia, karena merupakan beras cadangan pemerintah, yang digunakan untuk mengintervensi pasar dan menstabilkan harga, beras tersebut dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Medio Desember 2022 lalu, Buwas menyebut, untuk penugasan impor beras sebanyak 500.000 ton kala itu, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,4 triliun.

Di mana, menurut Buwas saat itu, harga pembelian beras impor adalah Rp8.800 per kg.

Artinya, jika mengacu harga tersebut, untuk mengimpor beras sebanyak 3,5 juta ton adalah Rp30,800 triliun.

Pecah Rekor

Seperti diketahui, dengan penambahan kuota impor beras tersebut, impor beras tahun ini akan menjadi rekor baru impor beras Indonesia.

Dan, akan jadi volume impor beras terbesar sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di mana, sebelumnya impor terbesar pada era Jokowi terjadi di tahun 2018 yang tercatat mencapai 2,253 juta ton.

Di mana, rekor impor beras Indonesia sebelumnya terjadi di tahun 2011, pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode kedua. Menurut catatan BPS, pada saat itu, pemerintah mengimpor sebanyak 2.750.476,2 ton beras.

Sementara itu, BPS mencatat, realisasi volume impor beras tahun ini, untuk periode Januari-Agustus tercatat sebanyak 1,592 juta ton.

Sebagai informasi, volume impor ini juga mencakup beras khusus dan beras lainnya.

Dan, sebagian diantaranya juga termasuk realisasi pemasukan impor beras yang ditugaskan kepada Bulog sejak akhir tahun 2022 lalu. Kala itu, Bulog ditugaskan mengimpor 500.000 ton beras, yang realisasi pemasukannya dibagi bertahap sejak Desember 2022 hingga awal kuartal-I tahun 2023. (dce/cnbci/dce)