RRINEWSS. COM– Pilkada adalah proses demokrasi yang telah digunakan sebagian negara di dunia termasuk Indonesia.
Pemilu dalam negara demokrasi dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Indonesia sejak memasTigs uki era Orde Baru melaksanakannya setiap lima tahun sekali.
Seperti pelaksanaan pilkada serentak pada tahun-tahun sebelumnya, banyak lembaga survei yang memublikasikan hasil surveinya.
Biasanya hasil survei menjadi tolok ukur masyarakat untuk mengetahui tingkat keterpilihan para kandidat dalam pemilu.
Survei Indikator Politik Indonesia dibawah bendera Burhanuddin Muhtadi yang dipakan calon petahanan H Paisal Paslon Walikota Dumai berpasangan dengan Sugiyarto Cawawako Dumai
Ternyata survei ini juga dipakai pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 lalu. Adapun penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error–MoE) sekitar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Di Indonesia terdapat 7 Lembaga Survei Terkenal atau telah memiliki nama baik di kalangan politisi Indonesia maupun masyarakat.
Meskipun banyak lembaga survei yang bermunculan di Indonesia, tetapi hanya beberapa lembaga survei yang diakui secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum. Dilansir dari berbagai sumber, berikut sejumlah lembaga survei yang ada di Indonesia:
1. Indikator Politik Indonesia (Burhanuddin Muhtadi)
Indikator Politik Indonesia merupakan lembaga survei yang didirikan dengan alasan bahwa demokrasi di Indonesia akan semakin terkonsolidasikan dan berfungsi efektif jika proses pengambilan kebijakan publik memiliki sifat yang responsif dan aspiratif terhadap kehendak serta pendapat masyarakat. Selain itu, seperti dilansir dari laman Indikator.co.id, Indikator Politik Indonesia saat ini dipimpin oleh Burhanuddin Muhtadi yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif.
2. Lembaga Survei Indonesia (Djunaedi Hadisumanto)
Seperti dilansir dari laman Lsi.or.id, Lembaga Survei Indonesia didirikan pada 17 September 2003 dengan dasar pemikiran bahwa demokrasi Indonesia akan berfungsi efektif dan stabil jika responsif terhadap persepsi, harapan, dan evaluasi publik. Lebih lanjut, Lembaga Survei Indonesia didirikan oleh Yayasan Pengembangan Demokrasi Indonesia pada Agustus dan mengklaim bertujuan independen, non partisan, dan nirlaba.
Saat ini, lembaga survei yang memiliki slogan “akurat, terpercaya, dan berpengaruh” tersebut dipimpin oleh Djunaedi Hadisumanto sebagai Ketua Dewan Pembina, dengan Iman Suhirman sebagai Ketua Yayasan. Masih dilansir dari laman yang sama, Lembaga Survei Indonesia bekerja atas dasar prinsip akademik dan analisis statistik yang bersandar pada kode etik survei opini publik “International Association of Public Opinion Research”.
3. Poltracking Indonesia (Hanta Yuda AR)
Poltracking Indonesia merupakan salah satu lembaga survei yang terkenal di Indonesia karena mampu memprediksi Jokowi sebagai calon presiden paling potensial di antara para kandidat kepala daerah lainnya. Seperti dilansir dari laman Poltracking.com, Poltracking Indonesia didirikan pada 14 Agustus 2012 oleh Hanta Yuda AR yang sekarang menjabat sebagai Direktur Eksekutif, sekaligus Ketua Yayasan.
4. Charta Politika (Yunarto Wijaya)
Charta Politika merupakan lembaga survei yang juga merangkap sebagai konsultan politik dan juga merupakan salah satu yang populer di Indonesia. Lebih lanjut, seperti dilansir dari laman Chartapolitika.com, Charta Politika Indonesia melakukan pendataan dan pemetaan secara detail dari berbagai aspek yang memengaruhi terjadinya suatu fenomena politik, seperti aktor yang terlibat di dalamnya, lembaga yang berperan, peta elektoral, hingga pemberitaan media.
5. Saiful Mujani Research & Consulting
Seperti dilansir dari laman Saifulmujani.com, Saiful Mujani Research & Consulting atau SMRC didirikan pada 2011 oleh Saiful Mujani yang merupakan eks pemimpin Lembaga Survei Indonesia antara 2004 hingga 2008. Dalam kurun waktu dua tahun sejak didirikan, SMRC telah melakukan 270 survei opini publik, baik pada tingkat nasional maupun lokal, melakukan hitung cepat, dan exit-poll.
6. CSIS (Sofjan Wanandi)
Centre for Strategic and International Studies didirikan pada 1971 sebagai wadah akademis yang diawali oleh aktivitas diskusi pada 1960-an oleh sarjana Indonesia lulusan universitas luar negeri. Seperti dilansir dari laman Csis.or.id, CSIS didirikan pada 1 September 1971 setelah mendapat dukungan dari Ali Moertopo dan Soedjono Hoemardani, serta sokongan dana dari Yayasan Proklamasi.
7. Voxpol Center (Pangi Syarwi Chaniago)
Merupakan salah satu lembaga survei yang terkenal di Indonesia karena mampu memprediksi beberapa pemungutan suara secara akurat, misalnya pada saat Pilkada Surakarta 2020, dengan memenangkan Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa atas pasangan Bagyo Wahyono dan Suparjo FX.
Seperti dilansir dari laman Voxpolcenter.com, Voxpol Center didirikan oleh Pangi Syarwi Chaniago yang sekaligus juga merupakan Direktur Eksekutif, sementara itu berdasarkan akte notaris Risfa Neltasia No. 1. Voxpol Center didirikan secara resmi pada 7 Desember 2016.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia pasangan Paisal-Sugiyarto menjadi tranding topik di masyarakat dan media sosial sebab hasil survei Pilkada memberikan penilaian sebesar 74,65 persen.
Pasangan ini lebih unggul dan meninggalkan dua kontestan lainnya yakni Ferdiansyah-Soeparto dan Eddy M Yatim – Almainis.
Berdasarkan hasil survey Indikator Politik Indonesia pada 1-8 November 2024 mendapati 74,65 persen warga Dumai masih ingin memilih H Paisal – Sugiyarto.
Survey tersebut dilakukan kepada responden di tujuh kecamatan se Kota Dumai dengan pertanyaan serupa yakni pilihan terhadap calon walikota dan wakil walikota.***(ant)