Mobil Listrik China Makan Korban, Pabrik Mitsubishi Tutup

RRINEWSS.COMPertumbuhan penggunaan kendaraan listrik di Negara Tirai Bambu alias China berkembang pesat. Hal itu membuat pabrikan mobil asal Jepang yakni Mitsubishi Motors menarik diri dari pasar otomotif China.

Dilansir Nikkei Asia, meningkatnya tantangan di pasar Tiongkok, ditambah melemahnya perekonomian yang mendorong kompetisi pasar menuju harga terendah, membawa Mitsubishi Motors mengambil keputusan untuk ‘tutup pabrik’ di China.

“Tidak ada jaminan bahwa kami dapat menghasilkan keuntungan di pasar yang kompetitif seperti Tiongkok. Kami mungkin memperburuk pendarahan dengan mencoba,” ujar Eksekutif Mitsubishi seperti dilansir Nikkei Asia, dikutip Minggu (1/10/2023).

Perusahaan tersebut mempertimbangkan risiko meninggalkan Tiongkok sebagai pasar, sehingga menilai mebangun pasar di Tiongkok sulit. Mitsubishi akan fokus sebagai pabrikan menengah dan berencana untuk fokus pada kendaraan hibrida dan kendaraan listrik di Asia Tenggara dan negara lain.

Kepergian Mitsubishi dari pasar kendaraan listrik di China dinilai akan diikuti oleh pabrikan lainnya. Analis Senior Tokai Tokyo Research Institute, Seiji Sugiura mengatakan akan ada produsen mobil menengah lainnya yang akan mengikuti jejak Mitsubishi.

“Mitsubishi mengambil inisiatif dengan menarik diri dari pasar yang sulit,” kata Sugiura.

Seperti diketahui, penjualan mobil baru di Tiongkok meningkat 1,5% tahun ini untuk periode Januari-Agustus. Meski naik tipis dibandingkan tahun sebelumnya, saat pasar masih lesu akibat pandemi COVID-19, penjualannya belum mencapai level tahun 2021.

Ketika perekonomian melambat dan selera membeli melemah, perusahaan berusaha mempertahankan volume penjualan dengan menurunkan harga. Namun hal itu membahayakan keuntungan dalam prosesnya.

Enam belas perusahaan yang mewakili 90% atau lebih pasar Tiongkok sepakat pada bulan Juli untuk membatasi pemotongan harga, namun kesepakatan tersebut ditarik karena kekhawatiran antimonopoli, dan perang harga tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.

Persaingan yang ketat ditambah dengan penyebaran kendaraan energi baru yang menyumbang 30% dari penjualan mobil baru. Hal ini mengubah keseimbangan kekuatan industri. Pangsa pasar produsen mobil Jepang di Tiongkok telah turun dari sekitar 20% pada tahun 2020.

Produsen mobil Tiongkok juga telah meningkatkan kualitasnya. Masalah awal per 100 kendaraan baru untuk merek Tiongkok menurun dari 212 pada tahun 2012 menjadi 101 pada tahun 2019, yang menempatkan mereka dalam jarak yang sangat dekat dengan merek asing.

Dalam lingkungan yang kompetitif ini, produsen mobil skala menengah mengurangi atau merestrukturisasi operasi mereka di Tiongkok. ***(fsd/cnbci/fsd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *