RRINEWSS.COM- – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumsel, Jambi dan Bengkulu belum menentukan sikap soal kompensasi pengurangan biaya tagihan kepada pelanggan, akibat terdampak pemadaman listrik pada Selasa (4/6).
“Terkait kompensasi, kami serahkan ke perusahaan. Bagaimana konsepnya itu kembali ke manajemen. Untuk saat ini kami masih fokus pemulihan,” kata Manajer Komunikasi & TJSL Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan Jambi dan Bengkulu, Iwan Arissetyadhi, Rabu (5/6/2024).
Menurut Iwan, akibat gangguan pada jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV Linggau-Lahat, lima provinsi terdampak.
“Mudah-mudahan terkait kompensasi ini akan dibahas manajemen karena lima provinsi yang terdampak,” ungkapnya.
Saat ini, lanjut Iwan, pihaknya masih fokus pemulihan karena masih ada 20 persen atau satu juta pelanggan, yang masih terdampak karena gangguan jaringan transmisi itu.
“Petugas di lapangan masih mendalami penyebab gangguan yang terjadi. Kami mengupayakan hari ini kelistrikan Sumsel, Jambi dan Bengkulu dapat pulih 100 persen,” tuturnya.
Selain itu, PLN juga sedang mengupayakan agar fasilitas pelayanan publik dapat pulih kembali. Itu setelah terdampak mati listrik total, kemarin.
“Kita sedang prioritaskan pelayanan publik seperti LRT dapat pulih kembali,” terangnya.
Untuk diketahui, gangguan transmisi yang terjadi di Sumsel, Jambi dan Bengkulu pernah terjadi pada tahun 2022. Ditanya soal upaya antisipasi agar kejadian serupa tak terulang, menurut Iwan PLN akan meningkatkan keandalan sistem.
“Kami mengupayakan dengan meningkatkan keandalan sistem, dan kami juga akan berupaya mensosialisasikan kepada media dan media sosial terkait gangguan transmisi ini,” pungkasnya.***(dtc)