Pipa Gas Dumai-Sei Mangke Dibangun dengan Investasi Rp7,8 Triliun

RRINEWSS.COM-  – Pipa gas Dumai ke Sei Mangke (Dusem) akan dibangun. Pipa sepanjang 555 km ini akan dibangun dengan sumber pendanaan dari APBN dengan total investasi Rp 7,8 triliun.

Terkait urgensi pembangunan pipa transmisi Dusem, Koordinator Perencanaan Infrastruktur Migas ESDM Sugiarto, mengatakan, akan menjadi kunci integrasi pipa gas sepanjang Sumatera dan integrasi Sumatera-Jawa (dengan dibangunnya Cisem Tahap II), serta dapat menyalurkan potensi gas bumi dari WK Andaman Aceh untuk dimanfaatkan di wilayah Sumatera dan Jawa.

“Pembangunan Dusem ini sangat-sangat penting dan juga ada urgensi kenapa harus segera dibangun, pemerintah turun untuk melaksanakan proyek tersebut karena menjadi kunci integrasi pipa gas dari Sumatera sampai Jawa,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (21/6/2024).

Selain itu, ia mengatakan, manfaat dari pembangunan pipa transmisi Dusem ialah untuk mendukung harga gas yang lebih terjangkau, mengurangi subsidi LPG 3 kg sebesar Rp 420 miliar per tahun, penghematan biaya Rp 107 miliar per tahun, penghematan devisa Rp 720 miliar per tahun, hingga potensi penerimaan negara sebesar Rp 1,89 triliun per tahun dari hulu migas serta Rp 12 miliar per tahun dari iuran BPH Migas.

Sugiarto menuturkan, strategi pendekatan penyediaan infrastruktur gas bumi Indonesia terbagi menjadi Indonesia Barat dan Timur, di mana pada Indonesia bagian Barat mengandalkan konektivitas gas pipa dan Indonesia bagian Timur melalui virtual pipeline yakni menggunakan moda transportasi LNG berbasis kapal. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan faktor geografis dan kebutuhan antara wilayah Barat dan Timur.

“Tahun kemarin kami berhasil menyelesaikan pipa Cisem tahap I, tahun ini kami lanjutkan ke Cisem tahap II. Untuk Dusem direncanakan akan mulai konstruksi tahun depan sehingga diharapkan interkoneksi pipa transmisi dari Aceh dan Jawa Timur bisa segera direalisasikan,” kata Sugiarto.

Di sisi lain, SKK Migas mendorong produsen gas bumi atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk tidak menunda-nunda proyek yang akan dijalankan. Pasalnya, potensi kebutuhan gas bumi di tanah air cukup besar. Apalagi pemerintah juga terus mendorong pembangunan infrastruktur agar suplai gas bumi yang ada dapat didistribusikan dengan baik.

Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas Rayendra Sidik, mengatakan saat ini terdapat wacana bahwa Indonesia memiliki pipa gas dari Aceh hingga ujung Jawa, yang sebagian diantaranya sudah terbangun. “Tapi ada beberapa ruas yang belum tersambung, yakni pipa ruas Cisem 2, Dumai-Sei Mangke, dan Natuna-Pulau Batam,” kata Rayendra.

Rayendra mengatakan kebutuhan gas bumi terbesar berada di Pulau Jawa. Hanya saja, produksi gas bumi nasional tidak hanya di Pulau Jawa, sehingga inilah tantangan yang harus dipenuhi untuk membawa gas bumi ke pusat permintaan yang ada.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *