RRINEWSS.COM- — Israel memang tak jauh dari konflik berkepanjangan dengan negara tetangganya, Palestina.
Namun, tak seperti negara konflik lainnya, Israel termasuk salah satu negara yang kaya.
Israel bahkan diperkirakan menghabiskan dana sebesar US$51 miliar atau sekitar Rp827,67 triliun (asumsi kurs Rp16.212 per dolar AS) untuk mengongkosi perang melawan militan Palestina Hamas ini.
Lalu dari mana saja pundi-pundi Israel sehingga mereka bisa dapat dana sebesar itu untuk menggempur Gaza?
Sejatinya Israel memang memiliki banyak sumber uang. Mengutip Trading Economics, Produk Domestik Bruto (PDB) Israel mencapai US$522,03 miliar pada 2022. Jumlah itu mewakili 0,23 persen perekonomian dunia.
PDB Israel naik setiap tahunnya, dari US$488,5 miliar pada 2021, US$413,27 pada 2020, US$402,4 miliar di 2019, dan US$376,6 miliar pada 2018.
Sementara, PDB per kapita Israel tercatat sebesar US$42.594 pada 2022, naik dari US$40.802 pada tahun sebelumnya.
Mengutip berbagai sumber, sektor ekonomi utama negara ini adalah teknologi tinggi dan industri manufaktur. Sebanyak 25 persen tenaga kerja industri bekerja di bidang manufaktur berteknologi tinggi.
Dalam dua dekade terakhir, industri Israel telah mencapai kemajuan tingkat internasional di bidang elektronik medis, agroteknologi, telekomunikasi, bahan kimia, perangkat keras dan perangkat lunak komputer, serta pemotongan dan pemolesan berlian.
Israel adalah pusat manufaktur dan perdagangan berlian terkemuka di kancah global. Israel Diamond Exchange adalah salah satu dari empat pusat perdagangan berlian terkemuka di dunia dan memiliki lebih dari 3.200 anggota.
Israel juga merupakan salah satu negara dengan startup terbanyak di dunia setelah AS. Perusahaan-perusahaan rintisan ini didukung secara finansial oleh industri modal ventura yang kuat.
Startup Israel mengumpulkan dana sebesar US$2,1 miliar pada Januari 2022. Namun angka tersebut mungkin lebih besar karena beberapa perusahaan lebih memilih untuk tidak mempublikasikan investasi yang mereka terima.
Banyak startup Israel telah diakuisisi oleh perusahaan multinasional karena keandalan teknologinya. Salah satu yang mendapatkan dana besar di antaranya Fireblocks, yang mengumpulkan US$550 juta.
Fireblocks juga mengumumkan pada September 2022 silam bahwa Pendapatan Berulang Tahunan (ARR) 2022 telah melampaui US$100 juta hanya empat tahun setelah pendirian perusahaan dan tiga tahun sejak produk pertamanya. pergi ke pasar.
Pertumbuhan Fireblocks terjadi meskipun terjadi penurunan di pasar kripto yang menyebabkan nilai aset digital anjlok.
Tak hanya unggul dengan perusahaan teknologinya, Israel juga menjadi negara pengekspor terbesar di dunia.
Berdasarkan data Statista, nilai ekspor kurma Israel mencapai US$330,09 juta. Kemudian, disusul Tunisia dengan nilai ekspor US$273,05 juta dan Uni Emirat Arab sebesar US$205,47 juta. Pembeli utama kurma Israel adalah Italia, Inggris, Amerika Serikat, Belanda, Spanyol, Prancis, dan Turki.
Tak hanya sumber itu, Israel juga mendapatkan sokongan dari konconya; Amerika serikat. Melansir Al Jazeera, Israel adalah penerima bantuan luar negeri AS yang paling signifikan. Israel dilaporkan telah menerima sekitar US$263 miliar atau setara Rp4.268,22 triliun sejak 1946 hingga 2023 dari negara itu.*** (del/cnni/agt)