RRINEWSS.COM- GAZA – Hamas telah mengumumkan Yahya Sinwar sebagai pimpinan politik menyusul pembunuhan Ismail Haniyeh. Haniyeh diketahui tewas pada minggu lalu ketika sebuah serangan udara menghantam kediamannya di Teheran, Iran.
“Hamas mengumumkan pemilihan saudara pemimpin Yahya Sinwar sebagai pimpinan biro politik gerakan tersebut, menggantikan mendiang pemimpin Ismail Haniyeh, semoga Tuhan mengasihaninya,” kata kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan pada Selasa (6/8/2024).
Lalu bagaimana respons Israel terhadap penunjukan itu? Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Avichay Adraee langsung mengecam keputusan untuk mengangkat Sinwar, pria yang dituduh Israel sebagai dalang serangan 7 Oktober terhadap Israel.
Bahkan Israel langsung mengancam akan membunuh Sinwar agar bisa senaib dengan anggota Hamas lainnya yang tewas dibunuh Israel.
“Hanya ada satu tempat yang disediakan untuk Yahya Sinwar, yaitu di samping Mohammed Al-Deif, Marwan Issa, dan anggota Hamas ISIS lainnya yang bertanggung jawab atas pembantaian 7 Oktober yang telah kami bunuh,” kata Adraee di X.
Menteri Luar Negeri Israel Katz menyebut Sinwar sebagai pembunuh ulung dan mengatakan pengangkatannya adalah alasan lain untuk segera menyingkirkannya dan menghapus memori organisasi ini dari muka bumi.
Sinwar, pemimpin Hamas yang bertanggung jawab atas pemerintahan sehari-hari di Gaza sebelum 7 Oktober, diyakini bersembunyi di labirin terowongan yang digunakan oleh militan Hamas di Gaza untuk menyembunyikan senjata, pejuang, dan sandera.
Menurut IDF, pemimpin yang sulit ditangkap itu diduga terakhir terlihat dalam klip berdurasi 42 detik yang direkam tiga hari setelah serangan yang memperlihatkan Sinwar yang berusia 61 tahun dan keluarganya melarikan diri ke sebuah terowongan di Gaza selatan.
“Perburuan tidak akan berhenti sampai kami menangkapnya, hidup atau mati,” kata Laksamana Muda Daniel Hagari, juru bicara IDF, dalam pernyataan yang disiarkan di televisi pada Februari lalu.***okezone