RRINEWSS.COM- IRAN — Komandan senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Ahmad Haghtalab, menyebut Teheran bakal mengkaji ulang penggunaan nuklir.
Ia mengatakan demikian karena Israel bersikeras ingin membalas gempuran Iran pada akhir pekan lalu.
“Ancaman rezim Zionis (Israel) terhadap fasilitas nuklir Iran memungkinkan kami meninjau kembali doktrin nuklir kami dan menyimpang dari pertimbangan kami sebelumnya,” ucap Ahmad Haghtalab seperti dikutip Reuters, Kamis (18/4).
Sehari setelah pernyataan Haghtalab, Israel melancarkan serangan ke Kota Isfahan pada Jumat (19/4). Di wilayah itu terdapat fasilitas nuklir, salah satu yang terbesar di Iran.
Selama ini Iran mengklaim bahwa program nuklirnya hanya semata-mata untuk tujuan damai. Namun klaim ini dibantah Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.
Fasilitas nuklir Iran menjadi sorotan usai Israel melancarkan serangan ke Kota Isfahan, Iran.
Iran pun secara resmi sudah menutup sementara fasilitas nuklirnya sampai waktu yang belum ditentukan.
Kekhawatiran negara Barat terhadap fasilitas nuklir Iran kian meningkat setelah Iran mulai mempertimbangkan nuklir sebagai senjata sejak 2019.
Iran juga mendapatkan beberapa sanksi atas pengembangan nuklir di negaranya dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Ini karena Iran disebut mempunyai sebagian besar material untuk membuat senjata nuklir.
Haghtalab pun tetap bersikeras untuk melakukan hal demikian karena ia menilai Israel sewaktu-waktu menyerang fasilitas nuklirnya.
“Jika rezim Zionis ingin mengambil tindakan terhadap pusat dan fasilitas nuklir kami, kami pasti akan membalasnya dengan rudal canggih terhadap situs nuklir mereka sendiri,” jelas Haghtalab. *** (val/cnni/dna)