KUALA LUMPUR RRINEWSS.COM – Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad tiba-tiba melontarkan seruan bernada keras kepada PM Anwar Ibrahim. Dia menyerukan Anwar untuk membuktikan dirinya pernah menyalahgunakan wewenang selama menjabat bertahun-tahun lalu.
Seruan itu disampaikan Mahathir setelah Anwar menyinggung soal sosok yang disebutnya pernah menguasai sumber daya negara untuk diri sendiri selama berpuluh-puluh tahun berkuasa. Demikian seperti dilansir The Star, Senin (27/3/2023).
“Datuk Seri Anwar Ibrahim harus menunjukkan bukti bahwa saya pernah menggunakan jabatan saya sebagai Perdana Menteri untuk menguntungkan diri saya sendiri dan keluarga saya,” cetus Tun Dr Mahathir Mohamad dalam pernyataannya.
“Tuduhan mudah dilontarkan ketika mereka itu tidak dibuktikan dengan fakta dan bukti,” tegasnya.
Pernyataan Mahathir itu dirilis pada Senin (27/3) waktu setempat, setelah Anwar menuturkan dirinya pernah mengenal seseorang yang menguasai sepenuhnya sumber daya Malaysia untuk diri sendiri dan keluarganya selama masa pemerintahan yang berlangsung 22 tahun dan 22 bulan.
Lebih lanjut, Mahathir menyatakan dirinya merilis pernyataan karena merasa warga Melayu di negaranya telah kehilangan segalanya sejak dia mengundurkan diri sebagai PM Malaysia.
“Orang-orang Melayu menjadi miskin sejak saya lengser untuk pertama kali. Saya mencoba untuk memperbaiki keadaan mereka selama masa jabatan kedua saya sebagai Perdana Menteri, tapi pemerintahan Pakatan Harapan tumbang, saya kehilangan jabatan saya, dan saya berbicara sekarang karena ini,” sebutnya.
Perkembangan terbaru, Mahathir mendesak Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mencabut pernyataan yang disampaikannya dalam pidato di acara Partai Keadilan Rakyat (PKR). Anwar merupakan presiden PKR. Bukan hanya itu, Mahathir mendesak Anwar meminta maaf kepadanya yang dianggap telah mencemarkan nama baik.
Permintaan maaf itu harus disampaikan secara tertulis di acara konferensi pers yang digelar secara khusus. Baca Juga Murka, Mahathir Sebut Anwar Ibrahim Diktator gegara Acaranya Dibatalkan Mahathir memberi waktu kepada Anwar 7 hari, terhitung sejak Selasa (28/3/2023), untuk merespons permintaan tersebut.
“Meski Perdana Menteri tidak menyebut nama saya dalam pidatonya, jelas dia merujuk kepada saya. Siapa lagi yang memimpin negara ini selama 22 tahun ditambah 22 bulan sebagai perdana menteri,” kata pria 97 tahun itu, dikutip dari The Star.***(tim)