RRINEWSS.COM— Kutu busuk yang awalnya bikin ketar-ketir warga Prancis dan Inggris kini telah merembet ke negara tetangga RI, yakni Singapura. Dalam dua bulan terakhir, kasus serangan kutu busuk di Singapura meningkat hingga 40 persen. Mengapa bisa demikian?
Angka tersebut dilaporkan oleh Aardwolf Pestkare, sebuah perusahaan pengendalian hama terkemuka. Menurut manajer penjualan perusahaan, Pierce Chan, kenaikan kasus kutu busuk di Singapura ini berkaitan dengan wabah kutu busuk di seluruh dunia, dengan kota-kota seperti Paris dan Korea Selatan mengalami serangan kutu busuk yang parah.
Dikutip dari Dimsum Daily, Pierce Chan menyarankan para pelancong untuk menjaga kebersihan pribadi dan senantiasa waspada terhadap potensi serangan, terutama di kamar hotel.
Pestbusters, perusahaan pengendalian hama lainnya, juga mencatat peningkatan kasus sebesar 10 hingga 15 persen dalam enam bulan terakhir. Ahli entomologi di perusahaan tersebut, Joachim Lee, menyebut peningkatan kasus serangan ini akan terus berlanjut, terutama menjelang musim liburan mendatang.
Chan juga memperkirakan, akan ada peningkatan infeksi sebesar 20 hingga 30 persen di Singapura pada kuartal pertama tahun 2024, setelah liburan sekolah pada bulan Desember. Menurut Chan, kutu busuk adalah ‘penumpang’ yang ahli. Salah satu cara untuk mencegahnya penyebarannya adalah dengan merendam pakaian dan barang lainnya dalam air yang bersuhu lebih dari 60 derajat Celcius.
Tempat Paling Disukai Kutu Busuk
Baik Aardwolf dan Pestbusters kerap kali menerima laporan serangan kutu busuk di rumah-rumah. Selain itu, mereka juga menangani tempat lain seperti asrama dan hotel. Mereka menargetkan pembersihan di tempat-tempat seperti retakan di lantai, sandaran kepala, batang kabel, stopkontak, lemari, sofa, laci serta area yang dekat dengan sumber makanan manusia.
Menurut Lee, orang yang paling berisiko terkena serangan kutu busuk adalah orang-orang yang tidak higienis, tinggal di ruang sempit dan kotor, dan sering bepergian. Dijelaskannya, beberapa orang mengeluhkan gejala reaksi akibat gigitan kutu busuk, sementara beberapa orang lainnya tak mengeluhkan rasa gatal sama sekali. ***(vyp/dtc/suc)