Hukum Puasa Dzulhijjah Digabung Senin Kamis, Boleh atau Tidak?

RRINEWSS.COM- – Memasuki bulan Dzulhijjah, sebagian umat Islam pun melaksanakan puasa sunnah Dzulhijjah. Kemudian muncul sebuah pertanyaan, bagaimanakah hukum puasa Dzulhijjah digabung dengan Senin Kamis?

Baik puasa Dzulhijjah maupun Senin Kamis sama-sama ibadah sunnah yang sangat dianjurkan. Anjuran melaksanakan puasa Dzulhijjah terdapat dalam hadits riwayat Abu Dawud berikut, dikutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid.

“Sesungguhnya, Rasulullah Saw berpuasa Asyura, sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, dan tiga hari pada setiap bulan.” (HR Abu Dawud)

Sementara itu, dikutip dari NU Online, anjuran melaksanakan puasa Senin Kamis termaktub dalam hadits riwayat Tirmidzi dan Ahmad berikut:

“Nabi SAW selalu menjaga puasa Senin dan Kamis.” (HR Tirmidzi dan Ahmad)

Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, kita dianjurkan untuk berpuasa selama 9 hari, mulai dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah. Kita berpuasa pada 9 hari pertama bulan Dzulhijjah maupun pada Senin dan Kamis di bulan tersebut.

Berpuasa pada hari Senin dan Kamis memang dianjurkan setiap bulan, termasuk di bulan Dzulhijjah, kecuali di bulan Ramadhan. Bahkan, menggabungkan puasa Dzulhijjah dengan puasa Senin dan Kamis juga diperbolehkan. Misalnya, jika hari pertama bulan Dzulhijjah jatuh pada hari Senin, kita bisa niat berpuasa Senin sekaligus puasa di bulan Dzulhijjah.

Sebagaimana disebutkan dalam kitab I’anatut Thalibin:

“Ketahuilah bahwa terkadang puasa memiliki dua sebab, seperti terjadinya hari Arafah atau hari Asyura yang bertepatan dengan hari Senin atau Kamis, atau hari Senin dan Kamis bertepatan dengan enam hari puasa Syawal, maka sangat dianjurkan berpuasa di hari tersebut untuk menjaga dua sebab tersebut. Jika berniat puasa untuk keduanya, maka keduanya sama-sama diperoleh, seperti halnya bersedekah pada kerabat dekat, yaitu bernilai sedekah dan bernilai menyambung silaturrahim.”

Meski kita boleh menggabungkan puasa Dzulhijjah dengan Senin Kamis, tetaplah ingat bahwa ada hari diharamkan berpuasa pada bulan ini. Kita tidak boleh berpuasa pada Hari Raya Idul Adha dan Hari Tasyrik.

Niat Puasa Dzulhijjah Sekaligus Senin Kamis
Berikut ini adalah bacaan niat puasa Dzulhijjah sekaligus puasa sunnah hari Senin.

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ وَشَهْرِ ذِي الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil istnaini wa syahri dzilhijjah sunnatan lillaahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa pada hari Senin dan puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Taala”

Sementara puasa Dzulhijjah sekaligus Kamis, bacaan niatnya dapat dilihat di bawah ini.

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْخَمِيسِ وَشَهْرِ ذِي الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma yaumil khamis wa syahri dzilhijjah sunnatan lillaahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa pada hari Kamis dan puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Taala”

Demikian penjelasan lengkap mengenai hukum puasa Dzulhijjah digabung dengan Senin Kamis. Semoga bermanfaat! ***(par/dtc/dil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *