Tren CSR terbaru di fintech: bagaimana perusahaan teknologi membantu membangun masa depan yang lebih berkelanjutan

Perusahaan fintech mungkin tidak ada di benak Anda saat memikirkan kegiatan amal. Namun, kontribusi mereka sangat besar — berikut beberapa di antaranya dan mengapa kontribusi ini penting.

KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach – 9 Februari 2023 – Winston Churchill penah berkata: ‘Kita hidup dari apa yang kita dapatkan, tetapi kita membuat kehidupan dari apa yang kita berikan.’ Pendekatan ini tampaknya mendasari transformasi global bisnis menuju model yang lebih berorientasi sosial, yang mencoba memastikan bahwa komunitas lokal, dan lebih luas lagi, komunitas dunia, semakin maju. Dengan tujuan itu, beberapa perusahaan mengurangi jejak karbon mereka secara efektif. Misalnya, strategi Ambition 2039 Grup Mercedes-Benz melibatkan beralih sepenuhnya ke armada kendaraan elektrik. Perusahaan-perusahaan lain bertujuan untuk mendukung komunitas lokal dalam menghadapi tantangan yang sering kali terkait dengan pendidikan, infrastruktur, dan kondisi lingkungan.

Apa hubungan tren ini, atau lebih tepatnya, norma sosial ini, dengan perusahaan fintech? Bagaimana mereka dapat membantu, dan tindakan apa yang sudah mereka ambil untuk memajukan dunia kita? Artikel ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk perusahaan fintech yang baru muncul dan yang sudah mapan, demikian juga untuk para klien mereka.

Tanggung jawab sosial perusahaan dan korporasi Fintech

Perusahaan Fintech dapat memajukan tujuan sosial dengan beberapa cara unik: mulai dari membawa layanan keuangan kepada orang-orang yang tidak memiliki akses, hingga mempromosikan literasi keuangan. Berikut ini adalah beberapa masalah paling mendesak yang sudah ditangani oleh perusahaan fintech:

  • Berbagi jadi makin mudah. Beberapa perusahaan, seperti Fidelity Charitable, memberikan kesempatan untuk menyumbangkan uang tunai, sekuritas, dan aset-aset lain ke dana yang disarankan pendonor di badan-badan amal publik. Hal ini memungkinkan donatur untuk meningkatkan penghematan pajak mereka. Perusahaan-perusahaan lain, seperti Binance Charity, berupaya untuk merevolusi penyumbangan global dengan menggunakan teknologi Web3, yang menjadikan pemberian donasi makin transparan, efisien, dan yang terpenting, lebih langsung.
  • Melayani yang kurang mampu. Eksklusi finansial di wilayah-wilayah rural dan terbelakang telah menjadi masalah besar di mana perusahaan fintech memutuskan untuk memusatkan aktivitas CSR mereka. Dalam beberapa kasus, keseluruhan tujuan layanan fintech diciptakan adalah untuk menjembatani ketimpangan ini. Misalnya, layanan keuangan seluler bKash secara khusus didesain untuk melayani 70% dari masyarakat Bangladesh yang tinggal di wilayah rural dan memiliki akses terbatas ke perbankan resmi.
  • Memajukan literasi keuangan. Sangat disayangkan, sedikit sekali sekolah yang mengajarkan perbankan, investasi, dan dana tabungan/ Padahal ini merupakan bagian dari keterampilan terpenting yang akan dibutuhkan siswa di hidup mereka saat dewasa nanti. Perusahaan fintech makin sadar akan masalah ini, dan mulai membangun kursus-kursus pendidikan yang melayani anak-anak serta masyarakat yang jauh lebih luas.

Aktivitas amal lain di mana perusahaan fintech terlibat meliputi proyek-proyek lingkungan hidup. Misalnya, upaya HSBC untuk membantu pelestarian Taman Alam Guandu Taipei di Taiwan, dana bantuan darurat, serta berbagai upaya lainnya yang sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB.

Apa yang dapat perusahaan fintech lakukan untuk memajukan tujuan sosial di seluruh dunia?

Mari kita ambil satu perusahaan sebagai contoh pendekatan CSR dalam fintech dan dampaknya. Pada tahun 2022, broker Forex internasional OctaFX mengerahkan upaya untuk membantu komunitas-komunitas lokal dalam mengatasi berbagai tantangan global. Inilah hasil pencapaiannya:

  • Broker ini membantu 1.855 orang dan 46 bisnis kecil dalam situasi darurat, mayoritas saat terjadi bencana alam.
  • OctaFX mendukung upaya pendidikan untuk 4.452 siswa dan 50 sekolah serta organisasi dengan mendanai beasiswa, workshop pendidikan ekstrakurikuler, kursus profesional, merenovasi dan membangun sekolah-sekolah dan kelas-kelas baru, serta membeli komputer dan berbagai peralatan pendidikan yang penting.

Secara keseluruhan, OctaFX membantu lebih dari 6.000 orang di beberapa negara, termasuk India, Indonesia, Malaysia, Meksiko, Nigeria, dan Pakistan. Beberapa proyek mereka yang paling mengesankan yaitu:

  • Di India, broker ini membantu pembangunan enam kelas komputer untuk Lala Bulaki Das Babu Ram Sahai Hindu Mahila Inter College di Tilhar.
  • Di Malaysia, OctaFX menyediakan tunjangan dua belas bulan untuk enam mahasiswa dari berbagai jurusan di universitas-universitas di Malaysia.
  • Di Indonesia, broker ini menyediakan bantuan kemanusiaan untuk keluarga-keluarga yang terkena dampak gempa bumi di Cianjur, di mana 58.362 orang terluka dan kehilangan tempat tinggal.
  • Di Pakistan, OctaFX mendanai proyek Kesehatan, Pendidikan, dan Keamanan (Health, Education and Safety atau HES), yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan keamanan anak-anak di dua belas wilayah pedalaman di Muzzafargarh, Punjab.
  • Di Nigeria, OctaFX menyediakan pelatihan ICT bagi lima puluh anak muda yang menganggur sebagai bagian dari proyek amal Youth Employability Skills (YES).
  • Di Meksiko, broker ini sedang mensponsori Program Pemberdayaan, yang akan membantu 110 siswa sekolah dasar di Fundación Dr. José María Álvarez I.A.P.

Tren CSR di industri fintech saat ini akan terus berkembang, sementara para pemangku kepentingan dan karyawan mengharapkan nilai-nilai mereka akan sejalan dengan nilai-nilai perusahaan. Karena makin banyak perusahaan yang mulai berpartisipasi secara aktif dalam proyek-proyek yang menguntungkan masyarakat, kita akan makin mendekati masa depan yang lebih berkelanjutan, berpendidikan, dan sehat di dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *