Ahok Dikabarkan jadi Dirut Pertamina,Apa Pertamina Tak Semakin Rusak

JAKARTA RRINEWSS.COMBanyak pihak yang mempertanyakan kinerja Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selama menjabat Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.

Sorotan kepada Ahok, kian kencang setelah beredar kabar dia bakal menggantikan Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama (Dirut) Pertamina.

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi mengatakan, kabar tersebut wajar disorot. Pasalnya, publik khawatir Pertamina semakin rusak jika Ahok menjabat sebagai Dirut.

“Kalau memang benar Ahok akan dijadikan Dirut Pertamina menggantikan Nicke Widyawati seperti rumor keras saat ini, itu berarti Ahok sangat dimanjakan Jokowi,” ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (20/7).

Karena menurut Muslim, tidak mungkin Menteri BUMN Erick Thohir menjadikan Ahok sebagai Dirut Pertamina tanpa persetujuan Presiden Joko Widodo.

“Yang jadi pertanyaan, apa sih prestasi Ahok selama di Pertamina? Apa Pertamina tidak semakin rusak dan kacau seperti sifat kasarnya Ahok selama ini?” pungkas Muslim.

Kabar burung Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bakal menggantikan Nicke Widyawati sebagai Direktur Utama (Dirut) Pertamina, turut disorot mitra Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di DPR RI.

Kabar tersebut santer setelah Ahok bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir, membahas rencana penggantian posisi Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury hingga ekspansi bisnis Pertamina ke Afrika.

Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron mengatakan, pada prinsipnya, menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintahan Joko Widodo. Meskipun ia mengaku tak habis pikir jika spekulasi tersebut akhirnya terjadi.

Pasalnya, kata Politikus Partai Demokrat ini, kinerja Ahok di perusahaan plat merah tidak begitu terlihat prestasinya sejak ia menjabat Komut hingga saat ini.

“Yang pasti selama (Ahok) menjadi Komut saja tidak juga dapat mengangkat Pertamina menjadi perusahaan negara yang hebat, dan setara dengan perusahaan migas dunia lainya,” kata Herman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (19/7).

Alih-alih membuat Pertamina semakin bagus dan profesional, mantan Gubernur DKI Jakarta itu justru membuat Pertamina cenderung tidak profesional. Hal itu setidaknya ditandai dengan banyaknya kecelakaan kerja dan kebakaran belakangan ini.

“Belum lagi Pertamina yang diharapkan menjadi perusahaan plat merah terkemuka, saat ini lamban melakukan pengembangan, dan bahkan dibuat sub holding hanya agar dapat menjualnya ke publik melalui IPO sub holding,” tandasnya.***RMOL/ant

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *