RRINEWSS.COM– Seorang siswi SMP kelas IX di Banyuwangi, Jawa Timur, berinisial ZKV membuang bayi yang baru dilahirkannya, di halaman sebuah toko pada Ahad (7/1/2024). Bayi itu diletakkannya dalam kardus.
Dikutip dalam surat yang ditinggalkannya bersama sang bayi, gadis berusia 14 tahun itu mengaku membuang bayinya karena tidak mampu membesarkannya.
Kapolsek Muncar Kompol Ali Masduki mengatakan, ZKV membuang bayinya di halaman toko dekat pondok pesantren dengan bantuan temannya, perempuan berinsial LD.
“Setelah Polsek Muncar menerima laporan pembuangan bayi, selanjutnya Unit Reskrim melakukan lidik intensif dan berhasil mengidentifikasi orang tua korban berikut orang yang membantu melakukan pembuangan bayi,” kata Ali.
Kepada polisi, ZKF mengaku melahirkan bayi pada Ahad (7/1/2024) dini hari. Proses persalinan dilakukan secara mandiri, dibantu oleh LD, dalam kamar mandi di rumahnya.
Karena masih anak-anak dan bersekolah, pelaku kebingungan. Ia pun memutuskan untuk membuang bayi tersebut.
“Karena alasan pelaku masih sekolah, bingung dan takut, akhirnya pelaku memutuskan untuk membuang bayinya dan meminta bantuan temannya untuk menelantarkan atau membuang bayinya di wilayah Kecamatan Muncar,” sambung dia.
Bayi laki-laki yang dibuang DKF itu ditemukan warga dalam sebuah kardus di halaman sebuah toko, pada Ahad (7/1/2024) petang. Bayi tersebut ditinggal oleh orang tuanya dalam kardus tertutup.
“Awalnya pemilik toko yang sedang menunggu toko mendengar ada suara bayi dari arah depan toko. Kemudian ia mendatangi sumber suara dan menemukan sebuah kardus dalam keadaan tertutup,” kata Kanit Reskrim Polsek Muncar Ipda Oky Heru Prasetyo, Senin (8/1/2024).
Alangkah kagetnya pemilik toko, saat mengetahui bahwa kardus tersebut berisi sesosok bayi.
“Pemilik toko langsung menginformasikan ke warga lain. Kemudian informasi tersebut diteruskan ke kami,” tambahnya.
Bersamaan dengan bayi itu, ada selembar kertas yang diduga ditinggalkan orang tua yang membuang bayi itu.
Surat itu berisi pengakuan ketidaksanggupannya untuk mengurus bayi dengan alasan ekonomi.
“Karena saya tidak mampu untuk mengurus bayi ini, karena segi keuangan,” tulis orang tua bayi dalam surat yang ditinggalkan.
Dalam pesan itu, tertulis juga nama yang diberikan oleh orang tua bayi, yakni Alexsandro Eltama Dhanvian.
Bayi tersebut, menurut isi surat, lahir pada 5 Januari 2024.
“Jika esok saya bisa menghidupi anak ini, saya akan mencari bayi ini. Agar saya bisa mudah mencari bayi ini esok, maka nama Alexsandro Eltama Dhanvian saya berikan ke bayi ini,” lanjut isi pesan.
Saat dibuang, bayi itu dilengkapi dengan kaus dalam, sarung tangan, dan sarung kaki. Ada juga tiga lembar kain yang dipakai untuk alas di dalam kardus. Informasinya, bayi malang itu kini dirawat di RSUD Genteng, Banyuwangi.***