RRINEWSS.COM- Kasatgas Hubungan Masyarakat Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membantah klaim Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) soal serangan di Titigi.
Sebelumnya, Panglima Undius Kogeya mengklaim TPNPB Komando Daerah Pertahanan VIII Intan Jaya telah menyerang pos militer dan polisi di Titigi hingga terjadi kontak senjata di Titigi, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada 26 Januari 2024.
“Situasi Papua secara umum masih aman,” kata Bayu dihubungi Tempo melalui pesan singkat pada Ahad, 28 Januari 2024.
Bayu membantah klaim Panglima Undius Kogeya yang mengatakan ada anggota TNI ditembak mati oleh TPNPB pada 25 Januari 2024 di Titigi, Intan Jaya, belum dievakuasi. Menurut mereka mayat-mayat tersebut mulai membusuk karena anggota TNI yang bertugas di wilayah itu takut keluar dari pos militer.
“Tidak ada jenazah TNI. Nihil (tidak ada korban),” kata Bayu.
Bayu mengatakan TNI dan polisi akan menyerbu markas OPM di Intan Jaya. Penyerbuan itu dilakukan setelah OPM mengeluarkan ancaman untuk menembak penerbangan sipil ke wilayah tersebut.
LBH Papua Imbau Pemerintah Sediakan Posko Pengungsi di Intan Jaya Imbas Konflik Senjata TNI-Polri VS OPM
“Ancaman KKB akan kami tindaklanjuti dengan menyerbu markas-markas di Intan Jaya,” ujarnya.
Kemarin, pasukan TPNPB Wilayah Pertahanan VIII Intan Jaya di bawah pimpinan Panglima Brigadir General Undius Kogeya mengeluarkan pernyataan larangan aktivitas penerbangan sipil di wilayah Intan Jaya, Papua. Sebab, menurut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu, perang meningkat di Kabupaten Intan Jaya.
Undius Kogeya dan Wakil Panglima Abeni Kobogau serta pasukannya meminta pesawat yang mendarat di beberapa distrik di Kabupaten Intan Jaya, seperti di Kecamatan Pogapa dan Nawia segera dihentikan.
“Kami juga siap tembak mati Bupati Intan Jaya dan para penjabat yang masuk ke wilayah Intan Jaya. Hal ini kami sampaikan secara umum karena kami tidak butuh segala macam bentuk pembangunan dari Pemerintah Kolonial Indonesia,” kata Undius Kogeya dalam keterangannya, Sabtu, 27 Januari 2024.
Dia mengatakan pihaknya akan kembali melakukan pembangunan setelah Papua merdeka. “Jadi kami tidak main-main dan Surat Keputusan (SK) pembentukan Kabupaten Intan Jaya segera cabut dan kembalikan ke negara penjajah Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, pasukan TPNPB Komando Daerah Pertahanan Intan Jaya menyatakan siap memasuki wilayah Nabire Papua setelah melakukan operasi pembersihan virus pendudukan pasukan Indonesia di Intan Jaya.***(tmp)