RRINEWSS.COM – Pesawat Pelita Air diancam bom. Dalam keadaan demikian, traveler harus kembali ke terminal dan dicek ulang secara menyeluruh lagi.
Pengamat penerbangan, Gerry Soejatman menjelaskan prosedur ketika pesawat diancam bom. Gerry pula yang pertama mengabarkan bahwa pesawat Pelita Air sedang diancam bom di Bandara Internasional Juanda Surabaya.
“Sampai saat ini proses re-screening sama penyisiran pesawat masih berlangsung. Tapi tadi sudah ada kabar dari teman di pihak penerbangan airline dan lain-lain, lalu kita cek di juga posisi pesawatnya ini sesuai bahwa ada ancaman bom,” kata dia, Rabu (6/12/2023).
“Terus juga ada penumpang yang onboard sudah memberi tahu,” ungkap dia.
Gerry mengatakan pesawat yang diancam bom harus ditempatkan di lokasi yang jauh dari bangunan dan pesawat lain. Lalu, pihak keamanan akan masuk ke pesawat dan melakukan penyisiran.
“Jadi tidak dievakuasi darurat ya. Tapi dalam arti pesawat dibawa ke tempat yang jauh dari mana-mana,” kata Gerry.
“Lalu, pihak polisi, kali ini polisi militer akan masuk ke pesawat, akan mengecek siapa tadi yang guyon atau bagaimana. Karena ini sudah teridentifikasi pelakunya, yang diduga pelaku sudah teridentifikasi dan akan ditanya kebenarannya, ‘Bener ga?’ lalu dia diseret keluar,” urai dia.
Tak hanya terduga tersangka yang bilang ada bom yang diseret keluar petugas keamanan. Kata Gerry, semua penumpang juga harus masuk terminal lagi untuk dilakukan pengecekan menyeluruh, lebih ketat dari pengecekan awal.
“Setelah itu untuk make sure bahwa itu benar-benar guyon dan tidak ada keraguan maka penumpang akan disuruh turun di screening ulang, pesawat disterilisasi,” kata Gerry.
“Jadi mereka harus dibawa ke terminal lagi untuk dilakukan ulang. Screening full ya, sampai tas dibuka semua, nggak hanya x-ray saja. Karena mereka harus make sure itu hanya guyon,” ungkap dia.
Gerry mengatakan bahwa tiada bom asli yang mengintai pesawat Pelita Air. Ia menyebut bahwa jika ada yang mengaku maka kemungkinan itu hanyalah gurauan semata.
“Tinggal pelaku ini mau diapain. Untuk sementara mengarahnya ke sana (penumpang guyon bawa bom),” jelas Gerry.
“Tidak ada indikasi lainnya. Biasanya, ancaman kalau nggak ada yang mengaku nggak ada apa baru kita khawatir. Kalau ada yang ngaku ini biasanya guyon tapi tetap harus dicek ulang semuanya,” pungkas dia. ***(msl/dtc/wsw)