Ingin Mendapatkan Rezeki Melimpah? Baca Asmaul Husna Sesudah Sholat Subuh

RRINEWSS.COM—Semua orang berharap rezekinya dilimpahkan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari baik untuk diri sendiri atau keluarga. Namun, tak semua orang mendapatkan porsi rezeki yang sama. Ada yang dimudahkan, ada pula kesulitan dalam mencari rezeki.

Ada banyak bacaan amalan di dalam Islam yang diijazahkan para ulama untuk membukakan pintu rezeki. Sholat, doa, zikir, dan membaca ayat-ayat Alquran tertentu di antara amalah yang dapat dibaca.

Ini Penjelasannya Afsel Seret Israel ke Mahkamah Internasional, DPR Dorong Indonesia Lakukan Langkah Serupa
Beberapa Asma’ul Husna adalah amalan lain untuk membukakan pintu rezeki. Dalam buku “Mengetuk Pintu Rezeki’ disebutkan membaca يَا لَطِيْفٌ “Ya Lathif” (Wahai Yang Mahalembut) akan melapangkan rezeki.

Dalam kitab Mujarabat al-Imamiyyah, “Ya Lathif” diamalkan langsung setelah sholat pada Senin sebanyak 129 kali. Bagi yang mengamalkan “Ya Lathif” akan dianugerahi harta yang melimpah oleh Allah SWT.

Pendeknya amalan ini diyakini memudahkan seseorang untuk menghafalkan dan mengamalkannya. Hanya dibutuhkan kesungguhan seseorang untuk mengamalkannya.

Selain “Ya Lathif” ada amalan pendek lainnya yang dapat melapangkan rezeki yakni يَاغَنِيٌّ “Ya Ghaniyy” (Wahai Yang Mahakaya). Amalan ini dibaca di antara sholat Isya dan subuh sebanyak 1.600 kali. Bagi seseorang yang mengamalkannya akan menjadi orang kaya.

Sebaiknya membaca doa khusus setelah membaca amalan tersebut. Salah satunya doa dari Rasulullah SAW untuk melapangkan rezeki:

يا رازِقَ الْمُقِلّينَ، وَيا راحِمَ الْمَساكينَ، وَيا وَلِىَّ الْمُؤْمِنينَ، وَيا ذَا الْقُوَّةِ الْمَتينَ، صَلِّ عَلى‌ مُحَمَّدٍ وَاهْلِ بَيْتِهِ، وَارْزُقْنى‌ وَعافِنى‌، وَاكْفِنى‌ ما اهَمَّنى‌

“Ya raziqul muqillin, ya rahimal-masakin, ya waliyyal-mu’minin, ya dzal-quwwatil-matin, shalli ‘ala muhammadin wa ahli baitihi war-zuqni wa ‘afini wakfini ma ahammani”

Artinya: “Wahai Pemberi rezeki kepada mereka yang kekurangan, Wahai Yang Maha Pengasih kepada kaum miskin, Wahai Yang Mahapenolong kepada mereka yang beriman, wahai Pemilik kekuatan yang teguh, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan berilah aku rezeki, lindungilah aku dan hilangkanlah kesedihanku.”

Keutamaan dzikir

Imam Ibnu Qayyim dalam kitabnya, Madarij as-Salikin, di antara keutamaan dzikir yang dilakukan secara rutin dan istiqamah adalah sebagai berikut. Enam Keutamaan Dzikir kepada Allah SWT yaitu:

1. Mendapatkan banyak keberuntungan. Orang yang istiqamah mengamalkan dzikir akan mendapatkan keberuntungan secara terus menerus. Keberuntungan tersebut bisa berupa rahmat, kebaikan, dan lain-lain.

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ وَعَنْ أَبِي سَعِيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالاَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ إِلاَّ حَفَّتْهُمُ المَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ.

Dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhuma, mereka berdua berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidaklah suatu kaum duduk berdzikir (mengingat) Allah, melainkan mereka dikelilingi oleh para malaikat, diliputi oleh rahmat, diturunkan sakinah (ketenangan), dan mereka disebut oleh Allah di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya.’” (HR Muslim, no 2700)

2. Mendapatkan pujian Allah SWT serta berita tentang surga-neraka. Orang yang istiqamah mengamalkan dzikir akan mendapatkan pujian dari-Nya. Berita tentang surga dan neraka juga Allah sediakan bagi orang yang senang berdzikir.

3. Mendapatkan pahala yang sangat besar. Dzikir merupakan ibadah yang pahalanya sangat besar. Pahala dzikir lebih besar dari segala sesuatu. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al Ahzab ayat 35.

إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya, laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al Ahzab: 35).

4. Kunci dan penutup amal shalih. Dalam setiap perbuatan amal shalih, dzikir berfungsi sebagai kunci dan sekaligus penutupnya. Dzikir adalah penutup amal-amal shalih dan juga sebagai kuncinya. Artinya, dzikir dapat menyempurnakan pahala dari setiap amal shalih.

5. Digolongkan sebagai orang-orang berakal. Keistimewaan dzikir berikutnya adalah bahwa orang yang berdzikir digolongkan dengan orang yang mengambil manfaat dari ayat-ayat Allah SWT. Hanya golongan orang berakal yang dapat mengambil manfaat dari ayat-ayat Allah SWT.

6. Ruh dari amal saleh. Allah SWT menjadikan dzikir sebagai penyerta semua amal shalih dan sekaligus sebagai ruh amal saleh. Amal saleh yang kehilangan dzikir, ibarat jasad tanpa nyawa.

Demikianlah beberapa keistimewaan dzikir yang dikemukakan oleh Ibnu Qayyim. Allah SWT mengistimewakan amalan dzikir setiap hamba-Nya. Sebagaimana firman-Nya dalam Alquran:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهُ سَلَامٌ ۚ وَأَعَدَّ لَهُمْ أَجْرًا كَرِيمًا

“Hai orang-orang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dia Mahapenyayang kepada orang-orang yang beriman. Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah salam; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka.” (QS Al Ahzab ayat 41-44) . ***Sumber: elbalad.news

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *