Lafadz Istighfar Terbaik yang Diajarkan Nabi Muhammad

RRINEWSS.COM- JAKARTA — Ibnu Abbas pernah memyampaikan bahwa tidak ada dosa besar jika diiringi dengan istighfar. Begitu dahsyatnya kekuatan istighfar, itulah mengapa umat Islam senantiasa dianjurkan untuk membacanya.

Dan di antara banyaknya lafadz istighfar yang ada, Rasulullah SAW memilih satu lafadz istighfar yang terbaik. Yakni Sayyidul Istighfar.

Dalam buku Kumpulan Doa Doa terbitan Kementerian Agama disebutkan sejumlah bacaan doa harian. Salah satunya adalah doa sayyidul istighfar.

Berikut lafadznya:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

“Allahumma anta robbi la ilaha illa anta kholaqtani wa ana abduka wa ana ala ahdika wawa’dika mastatha’tu audzubika min syarri maa shona’tu, abu-u laka bini’matika alayya wa abu-u bidzanbi faghfirli fa innahu la yaghfirudzzunuba illa anta.”

Yang artinya, “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, yang tiada Tuhan yang pantas disembah melainkan Engkau yang telah menciptakan diriku. Aku adalah hamba-Mu dan aku berada dalam perintah dan perjanjian-Mu, yang dengan segala kemanpuanku perintah-Mu aku laksanakan.

Doa tersebut bersumber dari hadits. Dalam hadits pembukanya, Rasulullah SAW bersabda bahwa Sayyidul Istighfar adalah lafadz istighfar terbaik. Dan tak hanya itu, dalam redaksi penutup haditsnya, Rasulullah bersabda:

مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا ، فَمَـاتَ مِنْ يوْمِهِ قَبْل أَنْ يُمْسِيَ ، فَهُو مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوْقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

“Man qoolaha minannahaari muqinan biha, famaata mjn yaumihi qabla an yumsiya, fahuwa mkn ahlkl jannah. Wa man qoolaha minallaili wa huwa muqinun biha famaata qabla an yushbiha fahuwa min ahlil jannah.”

Yang artinya, “Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Imam Bukhari).

Sebagai umat Islam, penting kiranya untuk membaca doa-doa harian. Sebab doa merupakan ‘senjata’ bagi orang yang beriman. Dengan berdoa dalam waktu susah maupun senang, Allah SWT akan senantiasa memudahkan segala perkara yang hamba-Nya lalui. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *