RRINEWSS.COM – Zhafirah Zahrim Febrina merupakan salah satu pendaki yang selamat dari erupsi Gunung Marapi. Zhafirah viral setelah video dirinya menelpon ibunya dalam kondisi tertutup abu vulkanik beredar di media sosial.
Zhafirah, mahasiswi berusia 19 tahun itu ramai dibicarakan di media sosial karena sempat meminta pertolongan ibunya setelah digulung awan panas Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023). Zhafirah diketahui membuat panggilan video dengan ibunya, berharap ibunya dapat menolong dirinya yang tak berdaya.
Dilansir dari AFP, Selasa (5/12/2023) Ibu Zhafirah, Rani Radelani, mengatakan saat itu anaknya dalam kondisi shock, wajahnya terbakar dan rambutnya tertutup abu vulkanik tebal.
“Ibu, tolong. Ini kondisi Ife sekarang,” kata Rani menirukan ucapan anaknya.
Saat ini, Zhafirah dirawat di rumah sakit terdekat dengan didampingi ayah dan pamannya. Sebelumnya, Zhafirah berhasil dievakuasi setelah sempat terjebak dalam pendakian bersama 18 orang teman kampusnya.
Rani membeberkan, saat ini Zhafirah mengalami trauma berat.
“Dia terpengaruh secara psikologis karena dia melihat luka bakarnya, dan dia juga harus menahan rasa sakit sepanjang malam,” ujarnya.
Di sisi lain, keluarga Zhafirah merasa lega dan bersyukur putri mereka dapat ditemukan selamat. Sementara itu, sebanyak 13 orang pendaki ditemukan meninggal.
“Rasanya luar biasa, alhamdullilah dia (Zhafirah) sudah ditemukan,” kata Rani.
Berkaca dari kejadian ini, Rani tak akan mengizinkan Zhafirah untuk mendaki gunung lagi. Kejadian ini agaknya menjadi pukulan berat buat Zhafirah dan keluarga.
“Jika dia meminta saya untuk mengizinkannya mendaki gunung, saya akan menolaknya,” ucap Rani.
Sebelumnya, Basarnas Padang mengatakan ada 75 pendaki yang terjebak setelah Gunung Marapi erupsi. Pada Senin (4/12/2023) jumlah korban tewas yang ditemukan berjumlah 11 orang. Mereka posisinya berada di dekat kawah gunung. Kemudian pada Selasa (15/12/2023) korban tewas bertambah menjadi 13 orang. ***(pin/dtc/wsw)