RRINEWSS.COM – Presiden Joko Widodo bisa dianggap tidak punya nyali untuk berseberangan dengan PDI Perjuangan, jika menempatkan anaknya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai pendamping Prabowo Subianto yang sudah didukung koalisi besar.
Komunikolog politik dan hukum nasional, Tamil Selvan, mengatakan, politik saat ini dianggap sebagai kegamangan Jokowi. Karena, hampir seluruh calon dan partai ikut polanya Jokowi. Sementara, Jokowi sendiri plin-plan dalam menentukan sikap.
“Secara de jure, Jokowi itu kader PDIP, dan Jokowi ini tidak punya nyali politik untuk keluar dari PDIP,” ujar Tamil kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (14/8).
Namun, pria yang karib disapa Kang Tamil, manuver yang dilakukan Jokowi membuat para Capres mengikuti kegamangannya itu.
Padahal, menurutnya, kekuatan politik Jokowi adalah semu. Karena, Jokowi tanpa PDIP bukan siapa-siapa, dan hal itu disadari sendiri olehnya. Namun demikian, dia di ruang publik ingin mencitrakan dirinya seolah-olah PDIP tanpa Jokowi bukan siapa-siapa.
Kegamangan Jokowi yang terlihat saat ini, yakni di satu sisi mendukung Ganjar Pranowo yang sudah diusung PDIP. Namun di sisi lain, Jokowi kerap kali mengendorse Prabowo.
“Nah ini yang saya bilang plin-plan atau kegamangan sikap politik Jokowi yang membuat akhirnya semua unsur politik nasional ini ikut gamang dan ikut plin-plan,” tuturnya.
Selain itu kata Kang Tamil, permainan politik yang juga sedang dimainkan Jokowi adalah soal gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia minimal Capres-Cawapres agar Gibran bisa menjadi Cawapres.
Kang Tamil meyakini, MK akan mengabulkan batas usia minimal Capres-Cawapres adalah 35 tahun. Sehingga, Jokowi bisa menyodorkan Gibran untuk hari Cawapres.
“Tapi saya sangat pesimis bahwasanya bahwa Gibran akan jadi Cawapresnya Pak Prabowo. Karena dengan Gibran menjadi Cawapresnya Prabowo, Jokowi secara otomatis sudah mengumandangkan untuk berseberangan dengan PDIP,” katanya.
“Sekali lagi saya katakan, bahwasanya Jokowi tidak punya nyali untuk itu,” pungkasnya.**rmol