DUMAI RRINEWSS.COM – Sebanyak puluhan mobil jenis Pajero dan non Mitsubishi mengalami gangguann pada mesin ketika mengisi tanki BBM menggunakan Biosolar di sejumlah SPBU di Kota Dumai.
Kepada media pemilik mobil. Mitsubishi Pajero mengaku kecewa dengan kualitas BBM Biosolar. “Beberapa mobil yang mengalami kerusakan pada mesin langsung kita ambil sampel BBM Biosolar yang kami isi, “kata Tim hukum Komunitas Pajero Indonesia One Kota Dumai, Yonfen Hendri SH MH menjawab wartawan, Jumat (1/12/2023).
Dari belasan sampel BBM yang mereka tunjukkan warna keseluruhan berbeda-beda. Ada yang berwarna bening, kuning, kecoklatan dan ada yang mengandung air. Tak hanya itu, bau dari masing masing BBM tersebut mayoritas seperti minyak tanah.
Akibat dari BBM itu kendaraan kami mati mendadak dan mengalami kerusakan bagian injektor dan pompa minyak usai melakukan pengisian BBM jenis Biosolar di sejumlah SPBU.
Yonfen didampingi sejumlah pemilik mobil Pajero terlihat kesal.
“Usia mobil yang rusak akibat pengisian BBM jenis Biosolar tahun pembuatan mulai dari 2010-2018. Pengisian Biosolar sendiri berlangsung dari tanggal 24 sampai 27 November 2023,” katanya.
Untuk lokasi pengisian BBM Biosolar sendiri berlangsung di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Mundam, Budi Kemuliaan, Lubuk Gaung, Soekarno Hatta, Bagan Besar dan Duri.
“Ada juga beberapa teman yang mengisi Biosolar di SPBU Coco milik Pertamina Dumai dan SPBU di beberapa titik yang ada di Pekanbaru juga mengalami nasib yang sama,”katanya lagi.
Dari kejadian yang dipicu daei BBM Biosolar ini, kendaraan roda empat jenis Mitsubishi Pajero para korban mengalami kerusakan hingga mengeluarkan modal perbaikan sebesae Rp5 juta sampai Rp12 juta.
“Sampai sekarang mobil kawan-kawan masih belum ada yang keluar dari bengkel resmi Mitsubishi. Kerusakan yang umum adalah injektor dan pompa minyak,” katanya lagi.
“Sampel ini sengaja kami bawa untuk menunjukkan bahwa kerusakaan mobil kami bersumber dari pengisian BBM biosolar yang kami duga sudah tercampur dengan air,” jelasnya.
Ketika disinggung langkah lebih lanjut dari kejadian ini, ia menerangkan akan membawa persoalan ini melalui jelur politisi seperti bersurat ke DPRD Dumai, Riau hingga DPR RI.
“Selain jalur politisi, kejadian yang menimpa puluhan korban ini kami akan menempuh jalur Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau Badan Perlindungan Konsumen Nasional,” tegasnya.
Selain itu pihaknya juga sudah menemui pihak Pertamina Retail melaporkan persoalan ini. Namun dari hasil laporan itu, pihak Pertamina Retail mengaku bahwa BBM Biosolar yang mereka jual kualitas bagus.
“Mereka mengaku bahwa Biosolar yang dijual ke SPBU kondisinya bagus. Dan klaim itu sudah mereka lakukan dengan turun kelapangan ke sejumlah SPBU,” tutur Yonfen.
Dia menambahkan, bahwa mobil yang rusak usai mengisi BBM Biosolar tidak hanya jenis Mitsubishi Pajero saja, melainkan ada juga Innova dan Fortuner.
“Kita akan meminta pertanggungjawaban dari pihak yang bertanggungjawab. Kami akan meminta ganti rugi atas kerusakan mobil dan kami siap mengeluarkan nota biaya dari pihak bengkel resmi,” ujarnya.
Bersama para korban, Yonfen berharap dengan adanya pemberitaan atas keluh kesah ini mendapat respon dari pihak yang bertanggungjawab atas kejadian ini.
“Kami berharap bisa mendapatkan solusi dari. persoalan ini. Dan jangan sampai banyak lagi korban korban mobil rusak akibat BBM yang kurang berkualitas, “katanya lagi. ***(ant)
setelah pemberitaan yang rekan-rekan media sampaikan ke publik,” pungkasnya.