Jamaah Haji Kota Dumai Pulang ke Tanah Air tanggal 23 Juni

RRINEWSS.COM- – Jika tidak aral melintang jamaah haji Kloter BTH 03 akan meninggalkan Tanah Suci, Makkah, dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Sabtu (14/6/2025) siang ini pukul 09.25 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 13.25 WIB. Kloter pertama jamaah haji Provinsi Riau ini dijadwalkan mendarat di Debarkasi Batam, Bandara Hang Nadim, nanti malam pukul 22.55 WIB.

“Pada hari ini Sabtu, 14 Juni 2025 InsyaAllah sesuai jadwal penerbangan Saudi Airlines jamaah Kloter BTH 03 terjadwal jam 09.25 WAS akan meninggalkan Bandara Jeddah menuju Tanah Air. Sebelum bertolak ke Pekanbaru, jamaah menginap lebih dahulu di Debarkasi Haji Batam Kepulauan Riau. Jadi ke Pekanbaru baru besoknya (Minggu),” kata Penanggung Jawab Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kota Pekanbaru, Abdul Wahid kepada GoRiau, Sabtu (14/6/2025).

Sedangkan untuk jamaah haji Dumai terjadwalkan akan terbang dari Jeddah pada tanggal 22 Juni 2025 dan tiba ke Bandara Hang Nadim Batam pada tanggal 23 Juni 2025.

Berdasarkan informasi dari Ketua Kloter BTH 03, Zulfa Hendry, jamaah sudah meninggalkan Hotel Al Qaf Al Mufthy, hotel nomor 423 dinihari tadi, tepatnya pukul 01.30 WAS atau pukul 05.30 WIB.

“Alhamdulillah jamaah dalam keadaan sehat wal afiat. Alhamdulillah juga lengkap, jumlah jamaah ketika pergi 441 jamaah plus 4 petugas haji, total jamaah 445 orang. Jamaah tiba di Bandara Jeddah King Abdul Aziz sekitar pukul 03.45 WAS. Jamaah langsung diarahkan menuju ruang tunggu untuk bersiap-siap melaksanakan shalat Subuh di mushalla bandara,” kata Wahid.

Hal senada juga disampaikan dokter KKHI dr. Ade, bahwa jamaah Kota Pekanbaru dalam kondisi sehat wal afiat. “Sedikit mengalami batuk-batuk ringan saja,” sebut Wahid.

Pembimbing Ibadah Haji Kloter BTH 03, H Pujianto, SAg menambahkan, sebelum kepulangan ke Tanah Air, jamaah sudah melaksanakan tawaf wada, baik secara mandiri atau beregu pada hari Jum’at (13/6/2025). “Bagi jamaah yang resiko tinggi dan uzur syar’i mereka tidak melaksanakan tawaf wada namun kita bawa ke pelataran Masjidil Haram. Di sana mereka berdo’a dan melambaikan tangannya saja. Dan ini tidak dikenakan dam,” jelas Pujianto. ***(ant)