RRINEWSS.COM- DUMAI– Pemerintah Kota Dumai dihadiri Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementrian Kesehatan Maria Endang Sumiwi melaunching 10 Puskesmas dan 36 Puskesmas Pembantu dan 201 Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) di Puskesmas Dumai Kota Jalan Datuk Laksamana, Rabu (14/08/2024).
“ILP ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan primer di seluruh wilayah Kota Dumai sekaligus sebagai
wujud implementasi transformasi kesehatan pada pilar pertama,”kata Sekretaris Daerah Kota Dumai H Indra Gunawan.
Bahwa setidaknya ada tiga hal menjadi fokus Integrasi pelayanan kesehatan primer yakni penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan
kesehatan, mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat kelurahan termasuk memperkuat promosi dan pencegahan melalui deteksi dan screening penyakit. Dan memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi.
“Penguatan struktur ini melalui penguatan Puskesmas, Pustu, dan Posyandu, serta penguatan jejaring dinilai sangat penting guna memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat membutuhkan. Baik mereka yang berada di perkotaan maupun di kelurahan yang jauh dari perkotaan,”kata setda.
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementrian Kesehatan Maria Endang Sumiwi didampingi Ketua TP PKK Kota Dumai Leni Ramaini, Kepala Dinas
Keseahatan H Syaiful, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Sri Sadono Mulyanto berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 2015 Tahun 2023,
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer merupakan bagian integral dari transformasi kesehatan.
Istilah Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer sering dikenal dengan Integrasi Layanan Primer atau ILP berfokus pada siklus hidup sebagai fokus
integrasi pelayanan.
Adapun sasaran ILP meliputi Ibu hamil, bersalin, nifas, Bayi dan anak pra sekolah, Usia sekolah dan remaja, Usia Dewasa dan Lansia. Ditambah
dengan pengendalian penyakit menular dan layanan lintas klaster yang terdiri dari laboratorium, farmasi kegawatdaruratan, rawat inap bagi Puskesmas dengan rawat inap.
ILP telah menjadi kebijakan yang diimplementasikan dari transformasi kesehatan pilar pertama, yakni transformasi layanan primer. Tujuannya adalah meningkatkan layanan dan fasilitas kesehatan kepada masyarakat. “Saya ingin masyarakat terlindungi tetap sehat, jangan tunggu sampai sakit. Untuk itu, kami merevitalisasi puskesmas yang fokusnya promotif preventif,” ungkapnya.
Untuk Riau kota Dumai perdana menerapkan selanjutkan Kabupaten Kampar. Ia juga mengimbau kepada kabupaten dan kota lainnya untuk segera
melaunching pelayanan terintegrasi primer agar bermanfaat bagi masyarakat.
“Terima kasih sudah membantu Kementerian Kesehatan menjaga masyarakat Indonesia dan sudah memberikan contoh bagi daerah lain,” kata dirjen.
Ketua TP PKK Dumai Hj Leni Ramaini menambahkan ia menyampaikan ucapan terima kasih sekaligus apresiasi atas segala dedikasi yang telah diberikan posyandu untuk kemajuan layanan kesehatan. Dia mengatakan, masyarakat merasa pelayanan kesehatan menjadi lebih dekat, karena berkat penerapan ILP, kini pemeriksaan dapat dilakukan di level kelurahan melalui posyandu.***(ant)