Atlit Pacu Jalur Meninggal Usai Pertandingan Uji Coba

RRINEWSS.COM- Seorang atlit  pacu jalur jalur Atom, dari Desa Koto Simandolak, Kecamatan Benai, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, meninggal dunia usai mengalami pingsan saat berpacu dalam ajang uji coba di Tepian Pacu Jalur Siberakun Benai, Ahad (1/6/2025).

Edi Susanto (55), itu nama atlet jalur yang dinyatakan meninggal dunia usai berpacu. Ia meninggalkan satu orang istri dan 2 orang anak yang domisili di Koto Simandolak.

“Iya. Ada warga kami yang meninggal saat berpacu tadi di Siberakun. Sekarang jenazahnya sudah dibawa ke rumah duka. Tak jauh arah ke dalam di lapangan bola di Simandolak,” kata Fikri, Kepala Desa Koto Simandolak kepada CAKAPLAH.COM, Ahad malam.

Sebelum bapak dua anak ini dinyatakan meninggal dunia, Fikri mengungkapkan rasa dukanya. Ia tidak menyangka, warganya yang hobi sejak kecil dengan tradisi ini harus meninggal saat berpacu, guna memperjuangkan jalur kampungnya, Atom.

“Dia ini memang hobi pacu. Sekarang hidupnya berakhir saat berpacu untuk memperjuangkan kampung halaman agar jalurnya menang. Dia adalah pahlawan bagi kami,” ujar Fikri memuji dedikasi korban atas kecintaannya terhadap tradisi ini.

Sebelum meninggal, Edi ini ikut berpacu pada putaran kedua, hari kedua. Kendati tidak pernah latihan untuk persiapan pacu jalur 2025 ini, warganya ini tetap ngotot untuk ikut berpacu.

Tepat berada di pancang kelima, menyisakan satu pancang lagi mencapai finis, Edi mengalami pingsan. Sehingga harus dibopong oleh pemacu lain untuk mendapat perawatan khusus.

“Akhirnya, Ia dinyatakan meninggal dunia setelah dibawa ke Puskesmas terdekat. Sekarang sudah berada di rumah duka,” katanya.

Bagi Fikri, Edi ini adalah sosok pria yang hobi pacu. Sosok yang cinta dengan tradisi pacu jalur. Sehingga di usianya yang sudah 55 tahun, meski tanpa latihan selama ini, Ia tetap ingin berjuang bersama pemacu lainnya untuk mengharumkan nama jalur kampungnya.

“Kami kehilangan beliau. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT. Dan tradisi ini, akan terus kami cintai dan kami lestrikan,” ucap Fikri.

Ucapan duka datang dari atlet jalur Siposan Rimbo dari Pangean. Seperti yang diutarakan Heru Pratama. Menurutnya, dunia pacu jalur berduka. Semua atlet jalur turut simpati dan bersedih atas kejadian ini.

“Ini ada hikmahnya bagi kita semua. Kami turut berduka. Karena ini sudah menjadi olahraga, mari kita benar-benar mempersiapkan diri untuk berpacu. Semoga amal ibadah almarhum diterimaNya. Salam duka dari kami Siposan Rimbo,” ucap Heru, terpisah.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *