RRINEWSS.COM– Meranti – Kecelakaan laut terjadi antara Kapal Dumai Express 12 dan Dumai Line 3 di Perairan Kepulauan Meranti. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan kapal yang menyebabkan bodi samping hancur.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Kurnia Setiawan mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.57 WIB. Lokasinya berada tepat di Pelabuhan Tanjung Harapan, Selat Panjang.
“Laka laut antara MV Dumai Express 12 dan MV Dumai Line 3 di perairan Kepulauan Meranti. Lokasinya di Pelabuhan Tanjung Harapan, Selat Panjang,” ucap Kurnia saat dikonfirmasi, Senin (25/12/2023).
Tertabraknya MV Dumai Express 12 oleh Dumai Line 3 bikin dinding kanan atas MV Dumai Express 12 rusak. Diduga penyebab tabrakan kapal karena kondisi permukaan air di dermaga sedang surut.
“Diduga kondisi permukaan air di dermaga sedang surut. Arus mengalir dengan deras sehingga badan kapal MV Dumai Express 12 bergerak atau bergeser mengikuti arus air. Itulah yang diduga sebabkan tabrakan terjadi,” kata Kurnia.
Akibat tabrakan kapal mengalami rusak di bagian dinding kapal sebelah kanan sekitar 8 meter dengan lebar 80 cm. Selanjutnya 178 orang penumpang Kapal MV Dumai Ekspress diangkut menggunakan Kapal MV Dumai Line 3 menuju Pelabuhan Tanjung Buton-Siak.
Seluruh penumpang dilaporkan sudah tiba sekitar pukul 14.15 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Posisi kapal MV Dumai Ekspress 12 saat ini sandar di Pelabuhan Polairud nunggu perbaikan. Lalu nahkoda kapal MV Dumai Ekspress 12 sedang pemeriksaan oleh Sat Polair Polres Kepulauan Meranti,” katanya.
Insiden itu melibatkan dua kapal feri, MV Dumai Line 3 yang sedang dalam perjalanan menuju Bengkalis dan MV Dumai Express 12 yang menuju Tanjung Buton.
Menurut saksi mata, kejadian tersebut direkam oleh sejumlah warga menggunakan kamera ponsel mereka. Video yang beredar memperlihatkan bagian depan kapal Dumai Line 3 menabrak sisi kapal Dumai Ekspres 12, menyebabkan kerusakan serius pada dinding kapal yang bolong. Insiden terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa sebelum kecelakaan terjadi, kedua kapal tersebut berangkat dari Tanjung Balai Karimun dan transit di Selat Panjang.
Salah seorang warga, Apis, yang menyaksikan kejadian itu mengungkapkan bahwa kondisi cuaca di wilayah tersebut pada waktu kejadian tidak mendukung, dengan gelombang laut yang kuat.
“Kejadian terjadi saat kapal akan berangkat lagi dari Selat Panjang. Saat itu saudara saya sudah turun dari kapal,” ungkap Apis.
Menurut keterangannya, kondisi cuaca saat itu memperlihatkan arus laut yang sangat kuat, yang diduga menjadi faktor penyebab dari insiden tersebut. ***(aha/dtc/ant)