RRINEWSS.COM- Pekanbaru — Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan pentingnya akuntabilitas dan penggunaan tepat sasaran dalam penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi pekerja sektor informal dan buruh terdampak tekanan ekonomi. Hal itu disampaikannya saat meninjau langsung proses pencairan BSU di Kantor Pos Indonesia, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Senin (28/7/2025).
Didampingi Gubernur Riau Abdul Wahid dan Menteri Ketenagakerjaan Prof Yassierli, Wapres menyatakan bahwa proses pencairan BSU di Riau, khususnya Kota Pekanbaru, telah berjalan hampir 100 persen. Ia pun memberikan apresiasi atas dukungan seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, PT Pos Indonesia, hingga BPJS Ketenagakerjaan.
“Di Pekanbaru, proses pencairannya sudah lancar, sudah hampir 100 persen. Saya titip pesan, jangan sampai ada pemotongan. Proses pencairan harus tetap transparan,” kata Gibran.
Dalam dialognya bersama para penerima bantuan, Gibran kembali mengingatkan agar BSU digunakan secara bijak. Ia menekankan bahwa bantuan tersebut disalurkan sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat, terutama di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok.
“Saya tadi titip pesan kepada para penerima bantuan agar bantuannya digunakan untuk hal-hal yang produktif. Jangan dipakai buat ‘judol’ (judi online). Saya ingatkan berkali-kali itu di setiap tempat pembagian BSU,” ujar Gibran.
Bantuan senilai Rp600 ribu tersebut diberikan untuk dua bulan dan menyasar pekerja rentan yang terdaftar dalam program jaminan sosial. Salah satu penerima, Muhammad Rizky (34), warga Tenayan Raya, menyambut baik kehadiran Wapres dan menyatakan bahwa bantuan itu sangat membantu kebutuhan anak-anaknya menjelang tahun ajaran baru.
“Prosesnya mudah, cair di kantor pos, dan yang paling penting tidak ada potongan. Saya terima utuh,” kata Rizky. Ia berharap program BSU dapat diperluas dan diberikan secara berkala.
“Semoga pemerintah terus bantu kami seperti ini. Selain jadi penyemangat bagi kami pencari ‘cuan’, juga bisa bantu sedikit perekonomian keluarga,” tambahnya. ***goriau