Pekanbaru — – Pelaksana Tugas Gubernur, SF Hariyanto kaget saat mendengar adanya pemasangan portal elektrik (Barrier Gate Parking System) di Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau. Ia menilai proyek itu tak pantas diterapkan di kantor pemerintahan yang berorientasi pelayanan publik.
“Terima kasih atas informasinya. Nanti segera saya panggil (Kadisdik, red),” kata SF Hariyanto usai upacara Hari Guru Nasional di Kantor Gubernur Riau, Selasa (25/11/2025).
SF Hariyanto membandingkan dengan Kantor Gubernur Riau yang justru tidak menggunakan Barrier Gate Parking System.
“Kantor Gubernur aja terbuka. Betul, gak? Betul, gak? Ini kan terbuka,” kata SF Hariyanto dengan nada menyindir.
SF Hariyanto menegaskan, kantor pelayanan publik seharusnya terbuka dan tidak meribetkan masyarakat yang hendak mendapatkan layanan. Ia menyindir pimpinan Disdik Riau yang kemungkinan takut saat menghadapi wartawan sehingga memasang portal elektrik di kantornya.
“Kalau dia takut dikejar wartawan, gak usah jadi Kadis. Mundur aja dia. Kantor Gubernur aja terbuka kok. Itukan sarana pelayanan publik,” kata SF Hariyanto.
Sebelumnya diwartakan, Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau segera akan menjadi area publik terbatas. Sebuah proyek menelan biaya Rp 353 juta lebih sedang dikerjakan. Nama proyek tersebut adalah Barrier Gate Parking System, yakni sistem palang portal elektrik bagi yang ingin masuk dan ke luar dari kompleks Dinas di Jalan Cut Nyak Dhien, Pekanbaru
Pantauan SabangMerauke News beberapa hari lalu, pengerjaan proyek tersebut masuk ke tahap pemasangan unit. Menelan anggaran sebesar Rp 353,2 juta, durasi pengerjaan proyek selama 45 hari kalender.
Diketahui, Disdik Riau saat ini sebenarnya sudah memiliki portal besi manual. Portal tersebut dijaga oleh petugas keamanan.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Erisman Yahya saat dikonfirmasi mengklaim proyek tersebut merupakan program lama yang ingin menertibkan setiap orang yang masuk.
“Coba tanya PPK atau PPTK nya. Itukan program lama yang belum terwujud, orang ini kan ingin menertibkan yang masuk, hingga tertata semua,” ujar Erisman Yahya, Jumat (14/11/2025) lalu.
Erisman menjelaskan, akses masuk ke dalam kantor Dinas Pendidikan bakal menggunakan kartu khusus (Id Card). Dengan ID Card itu, menurutnya bisa membuat orang yang keluar masuk lebih tertata. Selain itu, juga bertujuan mencegah aksi pencurian atau masuknya orang yang tidak jelas kepentingannya.***





