RRINEWSS.COM- Jakarta – Viral di media sosial dugaan data NIK yang janggal dalam website cekdptonline.kpu.go.id. KPU mengatakan penyebab data NIK janggal itu akibat salah input data.
Dugaan NIK janggal itu viral di media sosial X. Dilihat detikcom, Rabu (14/2/2024), terlihat gambar yang berisi beberapa angka asal yang diurutkan, 2222***** dan 5555***** tercatat sebagai pemilih di Loa Janan Ulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Selain itu, ada pula angka 123456***** terdaftar sebagai pemilih di KBRI Brussels, Belgia.
Komisioner KPU RI, Betty Epsilon Idroos, mengatakan pihaknya menelusuri hal tersebut untuk data yang tercatat di dalam negeri. Betty mengatakan KPU akan memberikan informasi lebih lanjut.
“Untuk dalam negeri, KPU sedang kroscek,” kata Betty.
Sedangkan, kata dia, untuk kasus di luar negeri, basis data menggunakan paspor. Sebab itu, menurutnya, para pemilih sengaja memasukkan angka berurutan agar data NIK tidak kosong.
“Basis datanya adalah paspor. Jadi orang luar negeri biar kolom NIK-nya nggak kosong, dia tulis aja 000, 111, atau 12345,” tuturnya.
“Kalau luar negeri itu basisnya nomor paspor,” imbuh dia.
Setelah dilakukan pengecekan, KPU memastikan bahwa pemilih yang terdaftar dengan NIK janggal itu bukan pemilih fiktif. Diketahui, data NIK janggal itu terjadi di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
“Ada satu TPS yang memuat angka jamak atau angka kembar, dan semuanya langsung kami tindaklanjuti untuk ngecek ke Kutai Kertanegara di TPS itu,” ujar Betty di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
“Dan ketika kita koordinasikan, saya langsung ngecek ke Kalimantan Timur apa yang terjadi, ternyata mereka menginput salah dan sudah diperbaiki. Jadi semuanya dapat ditangani dengan baik, untuk NIK-NIK yang jamak ditemukan oleh masyarakat,” sambung Betty.
Betty memastikan pemilih dengan NIK janggal itu benar-benar ada. Betty mengatakan peristiwa itu menjadi pelajaran bagi pihaknya.
“Orangnya ada, NKK-nya juga ada. Bisa dikroscek di lapangan karena saya sudah dapatkan datanya secara lengkap,” jelas dia. *** (lir/dtc/lir)